Benarkah Muslim Syiah Mengutuk Sahabat?
Tentang ini mungkin pertanyaannya harus diubah, ”Benarkah di kalangan Syiah ada orang yang mengutuk Abu Bakar dan Umar bin Khaththab?”
Maka jawabannya, (memang) ada yang demikian. Biar berimbang, pertanyaan itu harus ditandingi dengan pertanyaan lain, “Adakah di kalangan Ahlussunnah yang mengutuk Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah?”
Ada dan tradisi itu berlangsung selama kurang lebih 80 tahun pada Dinasti Umayyah. Di mimbar-mimbar Imam Ali dikutuk. Kitab-kitab hadis memuat perintah Muawiyah bin Abu Sufyan (yang ketika itu menjadi penguasa) untuk mengutuk Imam Ali (Shahih Turmudzi 5: 301; Al-Hakim 3: 109; dan Al-Ishabah 2: 509).
Tapi, tapi yang suka
mengutuk itu ahmaq (orang-orang
tolol). Kata Syaikh Ali Taskhiri bahwa baik di kalangan Sunni maupun Syiah selalu
ada yang demikian. Hanya masalahnya, apakah kita mau menyerang kelompok lain
hanya karena ulah (perbuatan/perilaku) orang-orang demikian di antara mereka atau tidak.[1]
[Jalaluddin Rakhmat, Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer. Bandung: Mizan, 1999. Halaman 244-245]
[1]
Tambahan: ada fatwa dari Sayid Ali Khamenei (Marja
Taqlid di Iran) bahwa kaum Muslim (Syiah) tidak diperbolehkan menghina sahabat,
istri-istri Nabi, dan simbol-simbol Ahlussunnah. Dalam fatwanya itu disebutkan
ada seorang pengikut Syiah yang bertanya kepada Ayatullah Khamenei tentang
penghinaan kepada sahabat. Kemudian dijawab, “Diharamkan menghina
simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, Ahlussunnah,
berupa tuduhan terhadap istri Nabi saw dengan hal-hal yang mencederai
kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri-stri para nabi
terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia saw.”