04/06/22

Hadis tentang Buah Cinta kepada Ahlulbait

Bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, di antaranya diwujudkan dengan membaca shalawat kepadanya. Berikut hadis tentang fadhilah shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya.

Fadhilah Shalawat

Seseorang bertanya kepada Aba Abdillah as tentang firman Allah SWT: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab: 56).

Aba Abdillah as berkata: Shalawat dari Allah swt kepada Nabi adalah rahmat-Nya, dari malaikat adalah pensuciannya, dan dari manusia adalah doanya.

Orang itu lalu bertanya lagi, Bagaimana kami mengucapkan salam penghormatan kepada Nabi dan keluarganya?

03/06/22

Subuh yang Indah Bersamamu, Ya Rasulallah [by JALALUDDIN RAKHMAT]

Dini hari di Madinah Al-Munawwarah. Aku saksikan sahabat-sahabat berkumpul di masjidmu. Angin sahara membekukan kulitku. Gigiku gemeretak, kakiku berguncang. Tiba-tiba pintu hujrahmu terbuka. Dan kau datang, ya Rasulallah. Kami pandang dikau. 

“Assalamu’alaika ayyuhan nabi warahmatullahi wabarakatuh,” kudengar salam disampaikan bersahut-sahutan. Kau tersenyum, ya Rasulallah. Wajahmu bersinar. Angin sahara berubah hangat. Cahayamu memasuki seluruh daging dan jiwaku. Dini hari Madinah berubah menjadi pagi yang indah. 

02/06/22

Teks Lagu MISYKAT

 

Lirik : Jalaluddin Rakhmat

Lagu : Erwin Sanjaya

 

Alloh Nur langit dan bumi

Cahaya-Nya bagaikan misykat

Wadahnya pelita nurun a’lan nur

Cahaya di atas cahaya

01/06/22

Sembelihan Agung [by Miftah F Rakhmat]

Hadirin dan hadirat, ‘aaidin dan ‘aaidat

Pagi ini kita berkumpul kembali dalam suasana sukacita. Hari raya kembali datang menyapa kita. Segala puji bagi Dia yang telah menurunkan semua karunia. Sungguh, setiap kali ada nikmat, tersimpan juga kewajiban berbuat. Sebuah keraguan datang mendekat: adakah syukur telah terpanjat. Bersama bahagia, hadir pula tanya. Bersama suka, melekat pula duka. Kita terombang-ambing antara harap dan cemas, khauf dan rajaa’. Antara penderitaan penantian dan pemenuhan cinta.

Kapankah seorang beriman benar-benar bahagia? Apakah saat ketika ia beribadah pada Tuhannya? Yang dengan segera disusu penyesalan kurangnya persembahan kepadaNya. Ataukah saat ketika limpahan nikmat itu turun tak terhingga, sehingga kelu lidah untuk mensyukurinya.

Saudaraku yang berhari raya, kapankah seorang beriman benar-benar bahagia?

31/05/22

Hadis Keutamaan Shahabat Nabi (termasuk dalam kategori dhaif)

 Diriwayatkan Imam Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi 5/696 no 3862

 حدثنا محمد بن يحيى حدثنا يعقوب بن إبراهيم بن سعد حدثنا عبيدة بن أبي رائطة عن عبد الرحمن بن زياد عن عبد الله بن مغفل قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الله الله في أصحابي الله الله في أصحابي لا تتخذوهم غرضا بعدي فمن أحبهم فبحي أحبهم ومن أبغضهم فببغضي أبغضهم ومن آذاهم فقد آذاني ومن آذاني فقد آذى الله ومن آذى الله فيوشك أن يأخذه

 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya yang berkata telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad yang berkata telah menceritakan kepada kami Ubaidah bin Abi Ra’ithah dari Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Mughaffal yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Demi Allah, Demi Allah tentang shahabatku, Demi Allah, Demi Allah tentang shahabatKu, Janganlah kalian menjadikannya sebagai sasaran caci maki sepeninggalKu. Barangsiapa mencintai mereka maka karena cinta kepadakulah dia mencintai mereka dan barang siapa membenci mereka maka karena benci kepadakulah dia membenci mereka dan barangsiapa menyakiti mereka maka dia menyakiti Aku dan siapa yang menyakiti Aku sungguh ia telah menyakiti Allah SWT dan barang siapa menyakiti Allah SWT dikhawatirkan Allah SWT akan menyiksanya. 

30/05/22

Keutamaan Haji

Sekarang saya akan menyebutkan beberapa hadis yang berkenaan dengan ibadah haji. 

Hadis pertama

“Pada suatu hari datanglah kepada Rasulullah saw dua orang, satu dari anshar, satu dari Safiq (dusun yang agak jauh dari Madinah). Berkata orang dari Safiq: “Ya Rasulullah saya punya keperluan.”Rasulullah berkata: “Sudah lebih dulu datang ke sini saudaramu orang Anshar”. Ia berkata: “Ya Rasulullah, saya ini sedang dalam perjalanan dan saya dalam keadaan tergesa-gesa”. Berkata orang Anshar: “Ya Rasulullah aku sudah izinkan dia untuk bertanya.” Rasulullah saw berkata kepada orang Safiq itu: “Jika kamu mau silahkan kamu bertanya kepadaku, jika kamu tidak mau aku akan kabarkan permohonan kamu itu.” “Ya Rasulullah kabarkanlah kepadaku dari engkau sendiri” Lalu Rasulullah saw berkata: “Engkau bertanya kepadaku tentang shalat, tentang wudhu, dan tentang sujud”. Berkata orang itu: “Memang benar begitu, demi yang mengutus engkau dengan kebenaran.” Kemudian Rasulullah berkata: “Sempurna-kanlah wudhu kamu dan kalau engkau ruku, penuhkan tanganmu dengan kedua lututmu dan kalau engkau sujud, ratakan dahimu di atas tanah dan shalatlah, seperti shalat yang terakhir (perpisahan)”. Setelah itu orang itu berkata:  “Ya Rasulullah ini keperluanku sekarang”  Rasulullah berkata: “Kalau kamu mau, boleh kamu bertanya kepadaku, kalau kamu tidak mau aku akan kabarkan juga kepada kamu”. “Ya Rasulullah kabarkanlah kepadaku”, “Kamu mau bertanya kepadaku tentang haji, thawaf, sa’i melempar jumrah, mencukur rambut dan hari Arafah”.  Berkata orang itu: “ Benar demi yang mengutus kamu dengan kebenaran”.  Rasulullah berkata: “Ketahuilah, setiap kali unta kamu meng-angkat kakinya, Allah tuliskan kebaikan bagi kamu dan setiap kali unta itu meletakan kakinya, Allah hapuskan dari kamu satu keburukan dan thawaf di Baitullah dan Sa’i antara Safa dan Marwah, menyebabkan kamu keluar dari dosa-dosamu, seperti ketika ibumu melahirkan kamu. Kalau kamu melempar jumrah, lemparan jumrah itu, jadi tabungan kamu untuk hari kiamat. Kalau kamu mencukur rambut, maka bagi setiap lembar rambut yang jatuh, akan menjadi cahaya pada hari kiamat, dan hari Arafah adalah hari ketika Allah Azza wa jalla membanggakan para jamaah di antara para malaikatnya. Kalau kamu hadir pada hari itu dengan membawa dosa sebanyak butir-butir pasir di Sahara atau sebanyak butir-butir hujan dari langit atau sebanyak hari-hari di dalam dunia ini. Semua itu akan menghapus-kan seluruh dosa itu”. 

29/05/22

1 Dzulhijjah, Pernikahan Agung Sayyidina Ali dan Sayyidah Faathimah, salaamullah 'alaihima

1 Dzulhijjah, Pernikahan Agung Sayyidina Ali dan Sayyidah Faathimah, salaamullah 'alaihima dan salam selamat bahagia untuk Baginda Nabi Saw dan keluarga. Umat bersukacita!

Hari itu, tahun kedua setelah hijrah, Madinah tengah bahagia. Para pembesar mendatangi rumah Baginda. Telah sampai berita, Fathimah putri tercinta kini siap berumahtangga. Hanya saja, setiap orang yang datang pada Sang Nabi, kembali dengan wajah berseri, tapi tanya yang tersimpan di hati. Baginda menjawab santun sekali: amraha 'inda rabbiha. Perkara Fathimah ada di (tangan) Tuhannya. Perihal suami putri Sang Nabi rupanya ditentukan di langit tinggi.