Berulang saya katakan. Baik sarjana revisionis barat yang merevisi maupun sarjana tradisional Islam yang direvisi keduanya sama-sama politis-ideologis yang syarat dengan kepentingan penguasa. Sama-sama tidak mampu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada sejarah Islam awal. Kalau sarjana Islam, jelas keberpihakannya pada sejarah penguasa atau sejarah mainstream. Dalam buku al-Muawiyyat, saya jelaskan secara detail disertai bukti-bukti tentang keberpihakan (penulis) sejarah pada penguasa, dan peran penguasa dalam menciptakan mitos sejarah.