01/04/23

Tadabbur al-Quran (9) Memahami Manusia dalam al-Quran: Taubat [by Dr Kholid Al Walid]

Pelajaran pertama yang diajarkan Adam as kepada kita sebagai keturunannya adalah taubat.

فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah [2]:37)

Smith dan Orientalisme [by Munim Sirry]

Pendekatan personalis Wilfred Cantwell Smith bukan hanya dilatari oleh sikap simpati terhadap obyek kajian (dalam hal ini: Islam), melainkan juga kritik terhadap pandangan hegemonik Barat yang menempatkan Islam sebagai sesuatu yang statis. Kita tahu, pandangan hegemonik tersebut disorot tajam oleh Edward Said dalam karya fenomenalnya “Orientalism,” yang terbit pertama kali tahun 1972. 

Manazil al-Sairin: Manzilah Bercengkrama dan Pemeliharaan


Ketika terbuka hijab pembatas alam ghaib terpancarlah cahaya al-Haqq pada hati dan memantul kepada jiwa. Hati tertuju pada martabat (al-Hadrah) Ketuhanan karena terbukanya mata bathin (Ayn al-Basirah). Jiwa menjadi terdidik dalam ketaatan. Sehingga hati mulai bercengkrama dengan al-Haqq karena kuatnya keyakinan, tampilnya percikan kemesraan (al-Uns) dengan terbitnya cahaya kesucian (al-Quds). Jiwa mengikuti hati yang memunculkan katenangan dan naik menuju maqamnya. Terbukalah seluruh indra bathinnya.

31/03/23

Tadabbur al-Quran (8) Memahami Manusia dalam al-Quran: Hubuth dan Nuzul [by KH Dr Kholid Al Walid]

Al-Quran menggunakan istilah hubuth yang umumnya dalam terjemahan Alquran sebagai “turun”.  

 ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ 

Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” (Al-Baqarah [2]:36) 

Manazil al-Sairin, Manzilah Ketertarikan (al-Raghbah)


Ketertarikan (al-Raghbah) lebih bersifat hakiki di atas harapan. Harapan adalah keinginan yang ingin diwujudkan sedangkan ketertarikan adalah jalan ruhani untuk mewujudkan. Harapan adalah sesuatu yang masih bersifat keinginan dan terwujudnya hanyalah bersifat kemungkinan. Sedangkan ketertarikan objeknya sudah jelas dan telah ditempuh untuk meraih objek tersebut.

Pada manzilah awal ketertarikan adalah ketertarikan yang muncul dari ilmu dan melahirkan kesungguhan dalam upaya penyaksian, salik terpelihara dari ketertarikan yang meruntuhkan dirinya, dan menjaga pemiliknya dari mengambil hal-hal yang bersifat keringanan.

30/03/23

Manazil al-Sairin: Manzilah Kesederhanaan

"Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman" (QS 11:86). Bahwa apa yang ada padamu dari kebaikan dan kesalehan lebih utama daripada seluruh harta dunia yang dimiliki. Kesederhanaan adalah hilangnya dorongan keinginan dari segala sesuatu secara total. Yaitu hilangnya keterikatan pada segala sesuatu.  

Ada tiga Manzilah pada Kesederhanaan. Manzilah pertama, kesederhanaan dalam hal yang subhah (setelah meninggalkan yang haram) menjauhkan diri dari peringatan, meningkatkan hal yang kurang, dan menjauhkan diri bersama para perusak (al-Fusaaq). Kesederhanaan dari hal yang subhah, yaitu segala sesuatu yang seakan halal namun ada keraguan padanya dengan menjauhkan diri darinya. Melakukan hal yang halal adalah ketentuan agama namun yang menghindari yang subhat adalah keindahan diri.

29/03/23

Tadabbur al-Quran (7) Memahami Manusia dalam al-Quran: Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi [by KH Dr Kholid Al Walid]

Kisah kejatuhan manusia ke bumi (the falling man), bukan sekadar kisah biasa seperti yang kita baca selama ini, tetapi banyak sekali interpretasi terhadapnya. Seyyed Hossein Nashr, filosof Perenialis, membicarakan peristiwa ini dengan detail bahwa 'keterjatuhan' itu adalah ketercerabutan manusia dari hakikat primordialismenya. 

Manazil al-Sairin: Manzilah Kepatuhan (Ketundukkan)

"Dan beritakanlah berita gembira pada orang-orang yang patuh" (QS 22:34). Kepatuhan adalah adalah diam dalam ketertarikan karena kuatnya kerinduan. Sebagaimana firman Allah "...Merendahkan (berdiam) diri dihadapan Tuhan mereka" (QS 11:23). 

Karena itu, Syaikh berkata: Ketundukkan adalah awal dari Manzilah Ketenteraman (al-Thumaninah) yaitu masuknya jiwa pada rasa aman dari kembali dan terombang-ambing. Yaitu keadaan jiwa yang menjadi tenang setelah sebelumnya jiwa selalu kembali pada keburukan dan terombang-ambing di antara ketundukan dan dorongan nafsu.

28/03/23

Tadabbur al-Quran (6) Memahami Manusia dalam al-Quran: Jiwa yang Satu [by Dr Kholid Al Walid]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا 

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (QS An-Nisā' [4]:1) 

Perdebatan yang terjadi pada penafsiran surah An-Nisa ayat 1, ketika Allah SWT menyebutkan bahwa kamu diciptakan dari jiwa yang satu (من نفس واحدة). Apakah yang dimaksud adalah diri Adam as sehingga dari Adam tercipta ibunda Hawa; atau keduanya berasal dari jiwa yang satu sehingga sumber keduanya sama tanpa perbedaan. 

Manzilah Kasihan (al-Isyfaq) [by Kholid Al Walid]

 "Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa kasihan (akan diazab)" (QS 52:26).

Kasihan adalah perasaan khawatir yang terus menerus diiringi rasa sayang bahwa karena rasa sayang terhadap dirinya maka akan memunculkan rasa kasihan akan rusaknya dirinya karena akibat dari tindakan yang salah yang dilakukannya. 

27/03/23

Al-Ghurbah

 


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba’ (orang-orang yang terasing)” (HR. Muslim).

Tadabbur al-Quran (5) Memahami Manusia dalam al-Quran: Malaikat Sujud kepada Adam [Dr Kholid Al Walid]

Satu perintah paling kontroversial bagi malaikat dan bagi mereka yang pemahaman Tauhidnya sangat "dangkal", ketika Allah SWT memerintahkan malaikat sujud kepada Adam as. Bayangkan mereka yang selama ini hanya sujud kepada Allah SWT Tuhan semesta alam dan tidak ada syarikat baginya tiba-tiba diperintah sujud kepada makhluk yang baru diciptakan, yang tak punya sejarah apa pun. 

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis.14) Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. (Al-Baqarah [2]:34)

26/03/23

Tadabbur al-Quran (4) Memahami Manusia dalam al-Quran: Mengajarkan Nama-nama kepada Adam [by Dr Kholid Al Walid]

Teka-teki Malaikat terjawab ketika Allah SWT mengajarkan seluruh Nama-nama pada Adam as.

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (Al-Baqarah [2]:31)

Allah SWT mengajarkan nama-nama kepada Adam as, Nama apa yang dimaksud di sini terjadi perbedaan pandangan. Paling tidak ada tiga pendapat. Pertama bahwa yang dimaksud dengan nama-nama tidak lain adalah nama-nama beragam benda. Pendapat ini umum termasuk di beragam terjemahan al-Qur'an. Pandangan ini dikritik banyak Mufassirin di antaranya Thabatabai dalam Tafsir al-Mizan. Apa artinya nama benda-benda? Nama benda bersifat i'tibari dan tidak ada gunanya bagi malaikat. 

Manzilah Inabah [by Kholid Al Walid]


Sekarang masuk pada manzilah ketiga dari Manzilah al-Bidayat dalam kitab Manazil al-Sairin, yaitu Manzilah Inabah (kembali).

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya..."(QS 39:54).

Perbedaan mendasar di antara Taubat dan Inabah, bahwa Taubat kembali kepada Allah setelah penentangan. Sedangkan Inabah kembali kepada Allah tanpa melakukan penentangan sebelumnya. Sehingga Manzilah al-Inabah lebih tinggi dari Manzilah Taubat.