Orang shaleh terdahulu bersaksi: Aku melihat saudaraku yang telah wafat dalam mimpi. Aku bertanya, “Doa orang yang masih hidup sampaikah kepadamu?”.
Ia jawab, “Ya, demi Allah, doa kalian seperti kepakan sayap dengan rupa cahaya, kemudian kami mengenakannya (jadi “pakaian” mereka di alam sana).”
Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu, dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka. (HR Al-Baihaqi)
19/09/20
18/09/20
Shalat Jumat versi Mazhab Ahlulbait
Kalau shalat Jumat versi mazhab Ahlulbait, apakah sama dengan Ahlussunnah yang kalau tiga kali berturut-turut tidak dilaksanakan dia keluar dari kemuslimannya? Benarkah untuk pengikut mazhab Ahlulbait, shalat jumat tidak wajib? Demikian tanya seseorang pada chat WhatsApp.
Baiklah kami coba jawab seadanya. Dalam mazhab Ahlulbait ada hadis yang berbunyi: “Apabila seseorang meninggalkan shalat jumat tiga kali berturut-turut, Allah akan memasukan kemunafikan dalam hatinya.” Hadis ini mashur di kalangan Ahlulbait.
Pendapat Mufti Mesir tentang Syiah
Prof. Dr. 'Ali Jum'ah rahimahullah, ulama besar Al-Azhar Kairo yang menjabat sebagai Mufti Mesir, dalam kitab Al-Bayan Lima Yashgal Al-Adzhan, soal ke-17, halaman 80, menyatakan pendapatnya tentang Syiah, sebagai berikut:
أما بالنسبة للخلاف بين السنة والشيعة، فهناك اختلافات في أمور فرعية، وإن كانت كثيرة، ولكنْ هناك اتجاه للتقريب بين السنة والشيعة، وهم متفقون على أساس العقيدة، فليست الخلافات بيننا في أساس قضية الإله والرسول والكتاب والإيمان بالغيبيات.
والشيعة يعيشون مع السنة منذ قرون عديدة في المملكة العربية السعودية، وبلاد الخليج والعراق واليمن وباكستان، ولا أظن أن الشيعة يعتقدون أن السنة ليسوا مسلمين، ولا السنة بالطبع يعتقدون أن الشيعة ليسوا مسلمين، كما لا نستطيع أن نقول إنه ليس هناك أية اختلافات وإلا فما سبب اختلاف المذهب إن لم يكن هناك اختلافات
والأزهر هو أقدم مؤسسة علمية تدرس العلم منذ أكثر من ألف عام ـ ويعتبر تابعًا للسنة ـ يدرس فيه المذهب الجعفري والزيدي، ويعدهما من المذاهب الفقهية التي يرجع علماء السنة إليها في استخراج الأحكام.
فنحن نعتقد أن الشيعة جزء من أمة الإسلام لا ينفصل عنها، ولا ينفر منها، وإن ظهر غير ذلك فبسبب سوء فهم بعض الجهلة وغير المتخصصين المتعصبين، أما من طالع العلم وتخصص في دراسة العقيدة والواقع؛ فقد علم أن الإسلام ليس السنة فحسب بل يشمل السنة والشيعة وغيرهم من لا يخرجون عن أصول الإسلام وإن اختلفوا في كثير من فروعه، والله تعالى أعلى وأعلم.
16/09/20
Membedah Buku: Mengapa Saya Keluar dari Syiah? [4]
Husain Al-Musawi Tidak Mengenal Ulama dan Imam Syiah
Husain al-Musawi yang mengaku mujtahid syiah ini, ternyata tidak mengenal tokoh-tokoh dan ulama-ulama syiah, bahkan ia tidak mengenal imam syiah. Sebagai buku yang ditulis untuk provokasi, karya Husain al-Musawi, “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah?” ini memang sudah sewajarnya tidak memiliki bobot akademis dan ilmiah.
Selain kerancuan dan kejanggalan sosok Husain al-Musawi yang mengaku mujtahid syiah, dia juga tidak mengenal tokoh-tokoh syiah bahkan gurunya sendiri. Selain itu bahkan dia tidak mengetahui tradisi keilmuan syiah dalam ushul maupun furu’.
15/09/20
Membedah Buku: Mengapa Saya Keluar dari Syiah? (3)
Kejanggalan Sosok Pengarang
Ada pepatah yang terkenal: “sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali jatuh juga” dan “sepandai-pandai menyembunyikan bangkai akhirnya akan tercium juga”. Pepatah ini kelihatannya sesuai untuk penulis buku ini, bahkan bukan hanya sekali-kali saja dia jatuh, tetapi seringkali dia jatuh pada berbagai kesalahan dalam tulisannya. Kita akan lihat bahwa buku ini tidak lebih merupakan dongeng imajiner seorang penulis untuk menciptakan provokasi kepada umat Islam. Tapi alhamdulillah, Allah masih menjaga kaum muslimin dari berbagai perpecahan dan tipu daya setan baik setan yang berbentuk jin maupun setan manusia.
13/09/20
Membedah Buku: Mengapa Saya Keluar dari Syiah? (2)
Sekilas Sosok Buku dan Pengarang
Buku ini berjudul asli: Lillahi Tsumma Littarikh, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul yang cukup propokatif: Mengapa Saya Keluar dari Syiah? yang diterbitkan oleh penerbit Pustaka al-Kaustsar edisi pertama tahun 2002 dan kini telah dicetak edisi kelimanya tahun 2008.
Langganan:
Postingan (Atom)