19/09/22

Khidmat: Jalan Cepat Menuju Allah

Ketika turun ayat لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ

Kamu belum berbuat baik sebelum menginfakkan apa yang kamu cintai (QS Âli 'Imrân [3]: 92), seorang sahabat Nabi bernama Thalhah menjadi amat gelisah. la sibuk memikirkan hartanya yang paling ia cintai. la ingat bahwa ia amat menyukai kebun miliknya yang terletak di samping masjid Nabi. la sering melihat Nabi berbaring di kebun itu sebelum pergi ke masjid. Ia kemudian datang menemui Nabi dan berkata, "Ya Rasulullah, tak ada harga yang paling saya cintai selain kebun di samping masjid ini. Sekarang saya infakkan kebun ini di jalan Allah setelah saya mendengar ayat 92 Surah Âli 'Imrân." 

18/09/22

SUNNAH-SYIAH BERTEMU DI TENGAH-TENGAH (Bagian 1)

Ada kecenderungan, bahkan pada sebagian pengamat dan pengkaji mazhab-mazhab, untuk mengontraskan mazhab Sunnah dengan mazhab Syiah, dan sebaliknya. Seolah-olah keberadaan mazhab-mazhab itu harus didukung oleh perbedaan-perbedaan yang tajam - yang tanpa itu keberadaan mazhab-mazhab itu menjadi tidak meyakinkan. Padahal, dalam makna literal-aslinya, istilah mazhab dalam dalam bahasa Arab (madzhab) bermakna "jalan", atau jalur dalam perjalanan seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Jalan memang bisa berbeda-beda, tapi tujuan bisa saja sama. Tapi, bahkan ketika jalan-jalan itu bersilangan, kesemuanya itu saling melengkapi satu sama lain. Bukan menyesatkan. Kalau ada yang tersesat, maka itu bukan karena keberadaan banyak jalan itu melainkan karena ketidaktahuan pejalan tentang jalan-jalan tersebut.