25/12/22

Hukum Pesta Tahun Baru menurut Ayatullah Khamenei dan Ayatullah Sistani

 


image

Sekarang ini kita masuk pada tahun baru Masehi. Dalam wacana keislaman di Indonesia, muncul pernyataan di media sosial bahwa ada yang mengharamkan melakukan pesta dan perayaan tahun baru. Ada pula yang menyatakan tidak haram alias membolehkan. Terkait dengan pesta tahun baru, berikut ini dua fatwa dari Ulama mazhab Syiah Imamiyyah di Iran dan Irak.

30/11/22

Mengucapkan Selamat Natal, Bolehkah?

Soal: Apakah dibolehkan seorang Muslim atau Muslimah mengucapkan Selamat Natal atas kelahiran Nabi Isa as?

24/11/22

Ajaran Syiah tidak berdasarkan Al-Quran? Silahkan dibaca!

Ajaran Syiah adalah mazhab dalam Islam yang mengikuti Ahlulbait as sepeninggal Rasulullah saw. Kaum Muslim Syiah percaya bahwa mengikuti Ahlulbait adalah perintah Allah dan Rasulnya. Kami tunjukkan tiga ayat dari ayat-ayat Al-Quran yang dijadikan landasan keyakinan Syiah. 

23/11/22

Sujud Syukur Dilakukan Setelah Shalat Fardhu

Dalam mazhab Ahlul Bait as, kita diajarkan untuk sujud syukur sambil membaca syukran lillah 3x setiap setelah shalat fardhu (rujuk: riwayat Imam 'Ali al-Ridha as di kitab 'Ilal al-Syarai, juz 2, halaman 49)


Di antara hikmah sujud syukur setelah shalat fardhu adalah:

22/11/22

Quranan Arabiyyan dalam Tafsiran Allamah Thabathabai

Ayat 3 surah Fushshilat atau nama lainnya surah Hakim As Sajdah satu di antara banyak ayat yang menfisati Al Qur'an atau ayat-ayatnya dengan 'Arabiy.


Allah SWT berfirman:

*كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ.*

Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.

21/11/22

Mahabbah dalam Tasawuf


Secara etimologi, mahabbah adalah bentuk masdar dari kata: حب yang mempunyai  arti: a) membiasakan dan tetap, b) menyukai sesuatu karena punya rasa cinta. Dalam bahasa Indonesia kata cinta, berarti: a) suka sekali, sayang sekali, b) kasih sekali, c) ingin sekali, berharap sekali, rindu, makin ditindas makin terasa betapa rindunya, dan d) susah hati (khawatir) tiada terperikan lagi.

19/11/22

Shalat Jumat dalam Fiqih Syiah Imamiyah

Shalat Jumat dimuat dalam al-Quran surah Jumuah ayat 9, Hai orang yang beriman, idza nuudiya lis shalaati min yawmil jumu'ah... (apabila dipanggil shalat pada hari Jumat...).” Dalam mazhab Syiah Imamiyah bahwa yang berhah memanggil shalat bukan (hanya) seruan azan (muazin), tetapi Amirul Mukminin pada zamannya.

Saat zaman Rasulullah saw, beliau yang menjadi nadi (penyeru) orang-orang untuk menghadiri shalat Jumat. Di masa Khulafa dan Imam Ali maka mereka yang menjadi penyeru. Namun dalam Fiqih Jafari (Syiah Imamiyah atau Ahlulbait) yang dimaksud dengan 'sang penyeru' adalah Rasulullah saw dan para Imam yang dipilihnya karena syaratnya Imam shalat khusus ini harus 'adalat' (adil) karena salat Jumat ini bukan shalat biasa. Ini adalah pertemuan agung mingguan antara Ulil Amri (Rasul dan para Imam) dengan seluruh kaum Muslimin.

10/11/22

Manzilah al-Tsiqah [by Kholid Al Walid]

Allah SWT berfirman: "Sekiranya engkau khawatir maka jatuhkanlah ke dalam sungai" (QS 28:7). Yaitu ketika ibu Nabi Musa as meletakkan Nabi Musa as yang masih bayi ke sungai sebagai kepercayaan yang penuh kepada Allah SWT kalaulah bukan karena Allah SWT menurunkan rasa kepercayaan penuh di hati sang ibu tidak mungkin dia akan melakukan hal tersebut. Kepercayaan adalah inti tawakal, yang meliputi penyerahan, dan sumber ketundukkan. 

08/11/22

Dosa dan Ancaman bagi Tukang Fitnah dan Penyebar Fitnah

Fitnah merupakan usaha menyiarkan sesuatu berita tanpa dasar kebenaran, dengan tujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang, menanamkan kebencian, menumbuhkan permusuhan serta memupuk kedengkian. Tujuan fitnah tersebut agar mudah untuk mencapai segala cita-cita para pelaku fitnah.

Perbuatan yang tercela seperti itu dilarang Allah Swt dan orang yang membuat fitnah itu akan ditimpa azab yang amat pedih. Allah berfirman; “Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih.” (QS. al-Buruj: 10).

07/11/22

Menyelami Makna Thumaninah

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati akan Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS 11: 28).

Jika sakinah memiliki arti ketenangan dari rasa takut, maka thuma'ninah mencakup ketenangan jiwa individu disebabkan karena memiliki berbagai ilmu dan keimanan yang kokoh.

03/11/22

Al-Husein dan Peristiwa Karbala

 Menurut Al-Quran bahwa tugas para Nabi bukan hanya mengajarkan ibadat dan doa. Misi mereka adalah “Melepaskan mereka dari beban penderitaan mereka dan belenggu-belenggu yang memasung kebebasan mereka” (QS. Al-A’raf: 157). Pada tahun pertama dakwahnya, Rasulullah Saw lebih banyak menyampaikan kritik sosial ketimbang mengajarkan ibadat. Ia mengecam para tiran yang menyebabkan kesengsaraan rakyat, orang kaya yang mengabaikan derita orang miskin, dan orang besar yang merampas hak-hak orang kecil.

02/11/22

Peristiwa di Saqifah bani Saidah

Wafatnya Rasulullah saw membuat sebagian kaum Muslim terombang-ambing antara percaya dan tidak. Umar bin Khaththab yang berada di sekitar pembaringan Nabi pun tidak percaya. Umar yang berada dekat rumah Nabi sambil mengangkat pedang berkata, “Rasulullah tidak wafat! Beliau hanya menghilang dan akan kembali lagi! Beliau hanya pergi menghadap Allah, sama seperti Musa bin Imran yang menghilang dari tengah-tengah kaumnya selama empat puluh hari dan akhirnya kembali lagi kepada mereka. Barangsiapa berani mengatakan Rasulullah telah wafat, akan kupotong kaki dan tangannya!”[1] 

01/11/22

Akidah Syiah Tentang Kesucian Leluhur Nabi Muhammad SAW

Keyakinan Syiah yang diketahui umum sehingga ulama mazhab-mazhab lain menganggapnya sebagai ciri khas Mazhab Syi'ah adalah keyakinan tentang kesucian leluhur Baginda Nabi Muhammad saw. Walaupun tidak sedikit dari ulama Ahlu Sunnah yang menyamai Syi'ah dalam keyakinan ini.

Dalam bukunya yang berjudul Al I'tiqadat, yang ditulis khusus untuk menerangkan Akidah Syiah Imamiyah Ja'fariyah Itsna Asyariyah, Syeikh Ash Shaduq -rahimahullah- menuliskan sebuah judul: Bab Al I'tiqad Fi Abai an Nabi saw (Bab Keyakinan tentang Ayah-ayah Nabi saw). Beliau berkata: 

31/10/22

Apa itu Sakinah?

Istilah sakinah begitu melekat dengan urusan keluarga, bahkan menjadi istiah wajib untuk acara pernikahan. Istilah sakinah sudah menjadi istilah umum untuk kelurga yang tenang, tenteram, dan damai. Sakinah berasal dari kata sakana-yaskunu-sukunan dan askana-yuskinu-iskanan, yang berarti diam dan tenang. Merupakan lawan dari kegelisahan atau kegoncangan.

Kata sakinah dengan berbagai perubahan bentuk disebutkan sebanyak 69 kali dalam al-Qur’an, tersebar dalam 50 ayat dan 27 surat.

Menurut Ibnu Kasir bahwa sakinah merupakan segala hal yang dapat menenangkan hati jika kita memperolehnya, baik itu berupa rahmat dan kekuasaan dari Allah dan lainnya. Meliputi ketenangan yang sifatnya abstrak maupun kongkret, yang menunjuk pada makna ketenangan waktu malam, tempat, orang lain, dan benda. Ketenangan ini diberikan langsung oleh Allah dan ketenangan yang datang dari pengaruh ciptaan Allah.

27/10/22

Lemah Abang Versus Konservatisme Agama [by Asep Salahudin]

Lemah Abang  adalah nama lain Syekh Siti Jenar. Seorang wali dari Persia  yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Nama kecilnya  Abdul Hasan bin Abdul Ibrahim bin Ismail. Kelak setelah dewasa   bernama Sayyid Abdul Jalil. Dikenal juga sebagai Sunan Jepara, Syekh Sitibrit dan Hasan Ali.

Sosok Siti Jenar ini bukan hanya kematiannya yang masih diselimuti kabut misteri, namun juga ajarannya yang kerap kontroversi.  Di banyak daerah ditemukan jejak para pengikut dan faham yang diajarkannya sekaligus juga makamnya. Sebut saja di Cirebon, Demak, Jepara termasuk di Kota Pagaralam Sumatera Selatan.

26/10/22

Kematian Usman [by Muhammad Babul Ulum]

 

image

Dalam diskusi buku berjudul 40 Masalah Syiah yang diadakan Balitbang Kemenag, 17 Desember 2012, Fahmi Salim (FS) menuduh telah memutarbalikkan fakta sejarah terkait dengan terbunuhnya Utsman bin Affan.

Sembari menolak keterlibatan Aisyah, Thalhah, Zubair dan sahabat-sahabat yang lain, Fahmi menduga tuduhan Kang Jalal tersebut disandarkan pada kitab al-Muraja'at karangan Syafruddin al-Musawi yang menurutnya kitab fiktif yang penuh dengan tuduhan jahat.

25/10/22

Istri Nabi bukan Ahlulbait

Mengapa Syiah menetapkan Ahlulbait yang terdapat pada surah Ahzab ayat 33 sebagai keluarga Nabi yang khusus: Rasulullah, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain? 

Sedangkan para istri dan keluarga besar dari Bani Hasyim yang jelas ada kekerabatan dengan Nabi tidak masuk dalam Ahlulbait. Padahal dalam surah Hud ayat 70-73 bahwa istri Nabi Ibrahim as disapa dengan Ahlulbait oleh malaikat yang memberikan kabar gembira istri Nabi Ibrahim akan melahirkan anak. Kemudian berkaitan dengan Perang Ahzab yang membuat parit dengan saran dari Salman Al-Farisi. Semua sahabat memujinya dan mengaku Salman dari bani mereka.

24/10/22

Ilham bersumber dari Allah

Ilham bersumber dari dan kepada Allah.Hanya atas perkenaan-Nya seseorang bisa memperolehnya. Dengannya seseorang bisa memahami perintah agama, berbuat kebaikan yang tak pernah dipikir sebelumnya, tidak melakukan suatu kejahatan – keburukan yang awalnya berniat dilakukan,motivasi kepada yang benar, dan menemukan cara menjauhkan diri dari ancaman dan celaka tanpa disadari lebih dulu.

23/10/22

Mendefinisikan Ilham


Secara harfiah, ilham berarti menelan, meneguk, mengajarkan, mewahyukan. Sesuatu yang disampaikan oleh Allah SWT ke dalam jiwa seseorang yang membangkitkannya untuk mengerjakan atau meninggalkan sesuatu. Menurut tafsir az-Zarkasyi dalam kitab al-Burhan fi 'Ulum al-Quran, bahwa ilham adalah memberi pelajaran atau mengajar.

22/10/22

Manzilah Kehati-hatian (Al-Wara)

Dan bersihkanlah pakaianmu (QS 74:4). Syaikh menggunakan ayat ini sebagai dasar kewajiban membersihkan bukan hanya dari hal yang haram namun dari pengaruh dunia terhadap hati Salik. Kehati-hatian adalah upaya menjauhkan diri dari hal yang mesti dihindari atau menjaga diri sebagai upaya mengagungkan dan memuliakan. Yaitu menghindari diri dari segala yang haram dan syubhat, bahkan hal-hal yang sifatnya pengecualian (al-rukhsah) karena mengagungkan Allah SWT. Kehati-hatian ini adalah manzilah terakhir dari Kesederhanaan Awwam dan. Awal dari Manzilah Kesederhanaan pada tingkat Murid.

21/10/22

Teks Shalawat Nabi dalam Shahih Bukhari Muslim

Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan amalan yang ringan di mulut dan memiliki fadhilah keutamaan yang sangat banyak.


Shalawat kepada nabi merupakan bagian dari syariat yang diperintahkan  atas umatnya, perintah shalawat atas nabi ini dapat ditemukan pada Al Qur'an Surah Al-Ahzaab ayat 56 :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya : “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

20/10/22

Islam Ilmiah: Epistemologi Post-Revisionis (3) [by Muhammad Babul Ulum]

Baik revisionis radikal yang antipati, maupun revisionis moderat yang simpati, keduanya menganggap sumber tradisional Islam tak mampu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Namun mereka berbeda menyikapi. Revisionis radikal menolak sama sekali, lalu merujuk pada sumber Kristiani atau Yahudi.

Sementara revisionis moderat terpaksa menerima dengan opini. Namun demikian masih belum bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, karena masih terjebak pada motif ideologi. Inilah problem utama Islamic studies, baik di dunia barat yang sekuler apalagi dunia Islam yang kental dengan muatan ideologi. Bila dunia barat cenderung tidak konsisten dalam bermetodologi--pada waktunya nanti akan saya tunjukkan inkosistensi metodologi mereka. Dunia Islam nyaris menabrak semua rambu metodologi karema motif ideologi. Akibatnya semuanya terjebak dalam imajinasi kata yang tak henti, sejak jaman dulu hingga jaman kini. Baik di pusat-pusat akademi di barat sana maupun di mimbar-mimbar religi di Nusantara sini. Sama-sama tidak bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dari sejarah awal Islam dan banyak peristiwa yang terjadi di zaman Nabi. Pada buku al-Muawiyyat sudah saya jelaskan mengapa semua itu terjadi dan solusi yang saya tawarkan untuk menyelesaikan kemusykilan ini. Inilah kajian Islam ilmiah atau post-revisionis sebagai hasil dari olah akademik Nusantara.

19/10/22

Metodologi Post-Revisionis [by Muhammad Babul Ulum]

 

image

Prinsip la syarqiyah wa la gharbiyah bukan berarti Islam ilmiah anti metodologi Barat-Timur. Tapi membawa paradigma baru dalam ranah Islamic studies. Yaitu paradigma das sollen, nilai ideal, yang diterapkan pada kajian akademik. Karena, selama ini, kajian Islam baik yang dilakukan oleh sarjana revisionis yang sekuler maupun sarjana tradisionalis yang dogmatis berparadigma das sein. Kajiannya mbuled pada apa yang terjadi, bukan pada apa yang seharusnya terjadi. Sedangkan apa yang terjadi seringkali dipengaruhi oleh banyak aktor yang bersaing dan saling berebut kuasa untuk tampil di panggung sejarah. Dan pada akhirnya hanya pemenang yang, walau bukan sosok ideal, berhasil menuliskan sejarahnya. Yang kalah, tak ada tempat baginya dalam lembaran sejarah. 

Karena tidak ideal, penguasa berusaha mengidealisasikan dirinya dengan menyewa para penulis bayaran. Hasilnya, menyebarlah karya sejarah tentang sosok penguasa yang dipoles ideal.  Bukan yang ideal beneran. Pada tahap selanjutnya sosok tersebut diglorifikasi sebagai penguasa ideal penyelamat umat Islam. Sejarah model ini oleh sarjana revisionis barat disebut sebagai salvation history yang penuh dengan mitos sejarah, bukan fakta sejarah. Haram mengkritik penguasa yang diglorifikasi. Siapa yang mengkritiknya kepadanya disematkan berbagai gelar yang membuat merinding bulu roma ini bila mendengarnya. Upaya idealisasi yang dipaksakan ini melahirkan dokumentasi sejarah yang kontradiktif yang menjadi sasaran kritik sarjana revisionis.

Sedemikian kontradiktifnya sampai mereka putus asa untuk dapat mendamaikannya yang pada akhirnya terpaksa menerimanya, karena tak ada pilihan lain kecuali sumber yang kontradiktif tersebut. Disini letak kelemahan sarjana revisionis barat: tidak menemukan sumber lain dari sejarah keselamatan yang kontradiktif. Maka mazhab post-revisionis lahir untuk menemukan sumber lain sebagai rujukan dalam membaca sejarah Islam awal. Apakah sumber alternatif tersebut memenuhi standar akademik? Dalam buku al-Muawiyat, secara jelas dan gamblang saya bahas sangat detail. Poin yang ingin saya sampaikan di sini bahwa sarjana post-revisionis mazhab ciputat selangkah lebih maju daripada sarjana revisionis barat. Narsis ya. 

Kritik sarjana revisionis terhadap sumber sejarah tradisional Islam yang acak-adul menandakan kalau Islam-penguasa bukanlah Islam yang ideal. Maka tugas Islam ilmiah mencari nilai ideal (sejarah) Islam melalui sumber sejarah sosial atau sejarah oposisi atau sejarah non elitis.  

Setelah kita temukan sumber sejarah non elitis. Langkah selanjutnya mengolah data yang ditemukan tersebut dengan memakai metodologi yang lazim dipakai oleh sarjana revisionis dalam membaca warisan sejarah masa lalu mereka, yaitu historical critical method (HCM). Dengan metode ini sarjana barat mampu mengidentifikasi kepalsuan dogma trinitas dalam bible. Dengan metode yang sama, Islam ilmiah mampu menemukan kepalsuan dogma keagamaan Islam tradisional yang dibangun berlandaskan data-data yang ditulis dalam sumber tradisional yang probkematik tersebut. Satu diantaranya kepalsuan dogma keadilan sahabat. 

Saya jelaskan dulu apa itu metode kritik sejarah yang kita pakai. Metode ini mulai berkembang di di jerman sekitar abad ke delapan belas, meski akarnya sudah muncul sejak abad ke-14 sampai abad ke-16 saat sekelompok sarjana humanis italia dan prancis mengadobsi prespektif baru dalam membaca warisan peradaban mereka. Oleh penganut humanisme modern, metode ini dipakai untuk membaca sumber sejarah dan agama mereka. Yaitu Bible dan pasca Bible.

Dengan prinsip analogi sebagai teori utamanya, kritik sejarah berarti bahwa kita tidak menerima apa yang ditulis oleh sumber sejarah secara taken for granted, tanpa menyoal otentitasnya sebagai upaya untuk mencari-tahu apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu. Sebaliknya, kita harus cerewet menyoal setiap data yang disuguhkan berdasarkan sejumlah asumsi dasar tentang fungsi sosial manusia. Manusia itu kapan dan dimana saja memiliki sikap yang sama. Bila penguasa jaman now senang pada sejarah yang mendukung mereka, demikian juga penguasa jaman old. Dan untuk mendukung kekuasaannya biasanya mereka memalsukan sumber doktrin agama yang mereka anut dgn menyewa tenaga ahli. Atau membuat yuriprudensi hukum yang mendukungnya. Pada masyarakat kristen sumber itu adalah bible dan tafsirnya atau disebut dengan pasca-bible. Pada komunitas yahudi adalah taurat dan oral-taurat atau mitsna. Dan pada komunitas Islam adalah alqur'an dan (oral) hadis sebagai pentafsir al-Qur'an.  

Dengan memakai teori analisa konten, sarjana filologi dari Italia, Lorenzo Valla (1457), menyimpulkan bahwa bahasa latin telah mengalami banyak perubahan sejak masa keemasan literasi romawi pada abad pertama masehi. Perubahan tersebut terus berkelanjutan dari masa ke masa. Coba bayangkan evolusi bahasa indonesia modern dari sejak jaman old. Kasusnya sama, kan? Demikian juga bahasa arab dan bahasa dunia lainnya. Satu kata yang sama dimaknai secara berbeda di waktu dan tempat yang berbeda.

Saya kasih satu contoh. Kata hijrah yang sekarang lagi ngetrend di kalangan artis dan kelompok elit dari sisi ekonomi tapi miskin ilmu agama. Hijrah dimaknai sebatas perubahan penampilan. Dari yang tadinya nggak berjanggut menjadi berjanggut lebat. Dari yang tadinya suka pake kaos berubah selalu pake jubah atau paling tidak baju koko. Padahal baju koko budaya China yang komunis, ateis yang anti tuhan, menurut mereka, sih. Dari yang tadinya istri satu, setelah hijrah tambah istri. Itu, kan, yang dimaksud hijrah? Padahal makna kata hijrah dalam alqur'an-hadis bukan yang jamak dipahami di jaman now.

Hijrah adalah berimigrasi. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pada jaman nabi orang Islam yang pindah dari mekkah ke Madinah disebut muhajir. Gerak pindah tempat tersebut disebut dgn hijrah. Meski telah hijrah ke madinah masih banyak para imigran mekkah waktu itu yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan jahiliyah yang mereka lakukan di negri asal mereka, mekkah. Seperti kebiasaan mabuk atau minum khamar yang terus mereka lakukan walaupun sudah hijrah ke Madinah.

Seperti dilaporkan oleh Ibnu Hisyam dalam Sirah-nya bahwa diantara yang diharamkan pada periode Mekkah adalah minum khamar. Tapi karena para imigran Mekkah masih terus minum meski sudah berhijrah ke Madinah dan mereka yang gemar mabuk itu belakang hari menjadi penguasa maka ayat al-Quran dibelokkan dari makna yang sesungguhnya, dibuatlah teori pengharaman khamar dilakukan secara bertahap. Awalnya khamar belum diharamkan.

Al-Baqarah 219 hanya menyebut bahwa khamar mengandung dosa dan manfaat. Tapi dosanya lebih besar. Fihi itsmun wa manafi'. Pengharaman baru terjadi setelah turunnya Al-Maidah 90. Padahal imam Al-Jashshash dalam Ahkamul Qur'an menyebut bahwa Al-Baqarah 219 sudah mengandung tahrim al-khamr. Tapi karena para imigran Mekkah yang oleh sarjana tradisional Islam disebut sahabat tidak bisa meninggalkan kebiasaan lamanya maka al-Qur'an turun berkali-kali menegaskan keharamannya.

Al-Maidah 90 adalah pengharaman dengan tekanan keras yang disertai ancaman. Al-tahrim bi al-tasydid al-baliigh. Tahukah siapa dia yang setelah hijrah masih terus minum? Kelak tokoh sahabat ini menjadi penguasa Islam dan kebiasaannya minum khamar tersebut tidak bisa ia tinggalkan bahkan di saat kritis ketika ajal hendak menjemput. Seorang tokoh sahabat saja yang konon berilmu tinggi saat sudah berhijrah masih tetap melanggar aturan tuhan, apalagi seorang artis yang minim ilmu agama. Agama tidak segampang itu dipahami, bro. Makanya perlu banyak buku, bukan cuma baca status, drun. 

Itulah makna kata hijrah yang sesungguhnya. Pergeseran makna sebuah kata biasanya dimotivasi oleh kepentingan tertentu yang seringkali dilakukan untuk mendukung sebuah ide baru yang coba dikomersilkan. Intinya, mau jualan pake bungkus agama. Udah gitu ajah. 

Kita sekarang kembali ke topik kita tentang evolusi bahasa latin yang menjadi bahasa bible. Sarjana filologi penerus Valla, Desiderius Erasmus of Roterdam (1536) menduplikasi kerja valla kedalam tradisi Yunani. Erasmus menganalisa banyak teks berbahasa Yunani dan membandingkannya dengan manuskrip yang paling tua. Menurutnya, banyak terjadi kesalahan penulisan kata dan makna bahkan tambahan dari penulis belakangan. Saat membuat edisi baru berbahasa asli yunani dari perjanjian baru, Erasmus berhasil menemukan satu ayat dalam bible berbahasa latin dan seringkali dipakai untuk mendukung dogma trinitas sama sekali tidak ada dalam naskah asli Yunani.  

Bila Valla memakai HCM dalam membaca peradaban Roma. Dan Erasmus memakainya untuk membaca peradaban Yunani. Maka Islam ilmiah memakainya untuk membaca warisan peradaban Islam, dan berhasil menemukan bahwa doktrin keadilan sahabat yang selama ini menjadi dogma agama Islam tradisional tidak didukung oleh ayat alqur'an maupun hadis nabi yang asli. Konsep itu dibuat untuk mendukung para penguasa yang diidealkan yang dibuat oleh para ulama istana. Sama seperti kepalsuan doktrin trinitas dalam Bible yang dibuat untuk mendukung hegemoni agamawan-politisi. Dengan teori analisa konten terbukti bahwa makna sahabat dalam pemahaman sarjana tradisional Islam mengalami reduksi makna yang jauh dari pemaknaan alqur'an dan hadis nabi. Pereduksian makna tersebut terjadi dalam upaya mempromosikan ideologi baru yang berbeda dengan ideologi muhammad. Ideologi apa? Dengan jelas dan disertai bukti yang tidak terbantahkan, al-Muawiyat berhasil membongkar kepalsuan ideologi keadilan sahabat. Silahkan rujuk ke situ saja. 

Kalau begitu, apa beda madzhab revisionis dengan post-revisionis? Bedanya, tuh, ada di sini. Madzhab post-revisionis mengambil materi kajiannya dari sumber tradisional yang mereka kritik, karena mereka tidak menemukan sumber lain kecuali hanya itu. Islam ilmiah karena kewajiban metodologis mengambil materinya selain dari sumber tradisional yang tak lain adalah sejarah penguasa, juga dan ini poin pembedanya, dari sejarah oposisi yang tidak mereka temukan. Lalu membandingkannya atau meramunya dengan materi yang ditemukan dalam sumber tradisional tersebut dengan memakai metode abductive. Kerja akademik seperti ini berat. Biar Islam ilmiah saja yang melakukannya. Sarjana Islam tradisional apalagi yang sedang hijrah-hijrahan, pasti tak akan mampu. Ini adalah jihad akbar akademik ibaratnya seperti menyusun kepingan-kepingan puzzle yang berserakan menjadi satu gambar yang utuh. Dengan metodologi ilmiah seperti itu, Islam ilmiah mampu menampilkan wajah bangunan Islam awal yang sama sekali berbeda dengan wajah Islam-penguasa yang diterima secara taken for granted oleh sarjana Islam dan dikritisi secara membabi-buta oleh sarjana revisionis. 

Intinya, Islam ilmiah memakai metodologi sarjana revisionis juga, bila perlu, metode tradisional Islam dalam membaca sumber sejarah oposisi yang tidak mereka temukan dan meramunya dengan materi yang ada dalam sumber tradisional yang mereka kritik. Inilah titik pembeda sarjana revisionis dengan post-revisionis. Kombinasi metodologis seperti itu berhasil menampilkan wajah Islam yang berbeda dengan wajah Islam-penguasa serta mampu menemukan banyak kejutan-akademik yang mustahil ditemukan baik oleh sarjana revisionis apalagi sarjana tradisional Islam. Bila temuan itu sesuai dengan salah satu paham tertentu, hal itu terjadi karena konsekwensi logis dari kerja akademik yang ilmiah, bukan karena kecenderungan ideologis. Jadi paham, kan, drun. ***

Muhammad Babul Ulum adalah doktor bidang hadis Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

18/10/22

Saif bin Umar, Pembuat Mitos Ibnu Saba [by Muhammad Babul Ulum]

Setelah dengan arogan menolak hasil penelitian Al-Askari yang terbit tahun 1968 dan menuduhnya menyontek tesis sarjana Yahudi, Hichem Djait, yang terbit tahun 1989. Syamsudin Arif berusaha menegaskan otoritas Saif bin Umar sebagai pencipta nama Ibnu Saba. Menurut Arif, "Saif bin Umar ahli sejarah paling otoritatif. Hanya sarjana orientalis seperti Wellhausen, Martin Hinds, dan Madellung di zaman modern berusaha meruntuhkan ketokohan Saif bin Umar ini." Silakan lihat alenia terakhir halaman 33. 

INILAH MAZHABKU: Mazhab di Atas Mazhab [by Haidar Bagir]

Sekapur Sirih

Buku ini tak pernah direncanakan untuk saya susun. Seperti saya tulis di Bab “Menjawab Tuduhan-Tuduhan”, sudah lama sebetulnya saya malas bicara tentang pertikaian Ahlus-Sunnah dan Syi‘ah. Lebih sering tak produktif dan makan hati. Maka, untuk waktu yang lama, saya memilih berbicara dan menulis tentang masalah-masalah lain yang saya anggap lebih mendesak dan, pada saat yang sama, lebih mudah diterima orang banyak.

Hingga, suatu kali, kira-kira 6 bulan lalu, datang permintaan untuk menjadi narasumber di acara Orasi Budaya Syukuran Milad ke-22 IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia). IJABI adalah organisasi yang didirikan oleh Almarhum Pak Jalaluddin Rakhmat. Kalau bukan itu acaranya, mungkin saya sudah akan langsung menolak. Tapi, Pak Jalal adalah salah seorang guru saya, selain Cak Nur, Gus Dur, Buya Syafii, Pak Kunto, Pak Quraish, dan banyak lagi.

17/10/22

Manzilah al-Muhasabah


Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dia bawa untuk besok” (QS 59: 92).

Muhasabah adalah jalan yang ditempuh setelah tekad untuk menunaikan perjanjian Taubat yang sebelumnya dilakukan. “Wahai manusia hendaklah kamu tunaikan janjimu” (QS 5: 1).

16/10/22

Islam Ilmiah: Epistemologi Post-Revisionis (2) [by Muhammad Babul Ulum]

 


image

Islam revisionis sendiri sebenarnya tidak tunggal. Ada revisionis radikal yang sangat antipati. Ada pula revisionis moderat, yang simpatik. Menurut revisionis radikal, Nabi Muhammad pun adalah sosok fiktif. Jangan pernah percaya dengan semua sumber Muslim yang dibuat jauh sepeninggal Nabi. Itu tesis utamanya. Semua sumber itu tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi sekedar imajinasi para penulisnya yang dibuat untuk menglorifikasi sosok yang mereka imani. Materinya bertentangan antara satu dengan yang lain yang mustahil ditemukan jalan kompromi. Meminjam sabda Asmuni Sri Mulat: suatu hil yang mustahal. Di mana kemustahalanya? Silahkan baca buku Al-Muawiyyat, akan Anda temukan banyak contoh kasusnya. 

15/10/22

Islam Ilmiah: Epistemologi Post-Revisionis (1) [by Muhammad Babul Ulum]

Berikut akan saya tunjukkan satu kasus kemusykilan atau lebih tepatnya kebingungan sarjana Islam revisionis dan solusi yang Islam ilmiah tawarkan untuk menyelesaikannya. Karena itu, untuk gaya-gayaan, Islam ilmiah kita sebut sebagai Islam mazhab post-revisionis. 

Sebelum itu, mumpung ingat, perlu saya tunjukkan tema pokok yang seringkali menjadi obyek kajian mereka yang biasanya fokus pada asal usul Islam (Islamic origin) yang terbagi dalam tiga segmen yang saling terkait, yaitu (1) tentang sejarah nabi dan tentunya beserta orang yang hidup sezaman yang dikenal dengan istiilah sahabat, (2) kodifikasi Alquran, dan (3) ekspansi militer Islam (al-futuhat al-Islamiah). 

14/10/22

Islam Ilmiah: dari Revisionis ke Post-Revisionis [by Muhammad Babul Ulum]

 Tesis Islam ilmiah bahwa agama yang dibawa para Nabi berbeda dengan agama yang dikonsep oleh para pengikut sepeninggalnya. Perubahan itu dilakukan oleh penguasa yang merampas otoritas Nabi. Karena motif politik, pemegang otoritas nabi dialeniasi.

Semakin jauh dari masa nabi, semakin jauh penyimpangan terjadi. Agamawan pendukung penguasa akan diapresiasi. Fatwa-fatwanya diikuti, dijadikan referensi. Sebaliknya, agamawan penolak penguasa didepresiasi, fatwa-fatwanya dimutalisi. Seorang Agamawan semakin dekat dengan penguasa, semakin tinggi jabatan publik yang ia terima. Semakin jauh dari penguasa, semakin hina nasib yang ia terima.

13/10/22

Islam Dogma vs Islam Ilmiah [by Muhammad Babul Ulum]

 

image

How to Ngaiil

Namanya juga ilmiah, jadi harus pakai teori sebagai panduan supaya tetap di jalan yang lurus. Alfatihah menyebutnya shiratal mustaqim. Shiratalladzina an'amta alaihim wa laa adh-dhaalliin. Amiin. Berarti yang Ndak ilmiah bukan shiratal Mustaqim, dong? Ya jelas to mas. Ciri ilmiah itu konsisten, ajeg, lurus, ndak banyak ngeles, istiqamah. Itulah karakter Islam ilmiah. Kalau tidak, berarti Islam dogma.

Islam dogma bisa bertahan lama hingga jaman now karena power (kekuasaan). Power politik dan media massa. Ada penguasa yang menyokong agama-dogma untuk melanggengkan kekuasannya. Dan ada media massa yang mendukung kebijakan penguasa dan menjualbelikan berita dengan harga murah. Bitsamin bakhsin darahima. Untuk memahami ini, kita pakai prinsip analogi yang ada dalam metode kritik sejarah (historical critical method atau HCM). 

12/10/22

Heterodoksi Anti Syiah [by Muhammad Babul Ulum]

 


image

Saya terangkan dulu maksud judul ini. Heteredoksi diambil dari bahasa Yunani. Heter artinya beda, lain. Doxa artinya pendapat, ideologi, ajaran, dogma. Maksudnya bahwa dogma anti Syiah yang diajarkan di kampus UNIDA Gontor menyimpang bukan hanya dari motto "Gontor di atas dan untuk semua golongan", tapi juga jauh menyimpang dari ijma alim ulama dunia Islam.  

11/10/22

Masih tentang Ibnu Saba [by Muhammad Babul Ulum]

 


image

Kita tuntaskan dulu isu Ibnu Saba sampai tuntas tas tas tasss. Alasan penerimaan Syamsul Arif terhadap otoritas Saif adalah karena doi diterima Al-Thabari sebagai sumber tarikhnya. Otoritas Saif diperoleh Thabari melalui uji-sanad yang bersandar pada kaidah jarh wa ta'dil. Sedang para pencacat Saif, menurut Arif, tidak dapat membuktikan tuduhannya  secara empiris karena hanya semata-mata berspekulasi, dan jauh di bawah standar metodologi al-thabari yang berpegang pada asas isnad sebagai alat validasi dan otentifikasi. Lihat halaman 34 buku Bukan Sekadar Mazhab: Oposisi dan Heterodoksi Syiah.  

10/10/22

Mengapa Al-Ghadir Ditolak?

 Mengapa al-Ghadir ditolak? Inilah problem mendasar umat Islam. Tidak mau mengambil yang terbaik dari pilihan Tuhan. Akibatnya? Sampai sekarang umat masih Islam terus menjadi bulan-bulanan kaum imperialism. Sementara yang memegang teguh wasiat al-ghadir dialeniasi.

09/10/22

Mitos Ibnu Saba dalam buku Bukan Sekadar Mazhab [by Muhammad Babul Ulum]

 


image

Sekiranya sosoknya nyata barangkali makhluk Tuhan paling seksi yang mengalahkan Mulan Kwok adalah Ibnu Saba. Namanya selalu viral mungkin sejak jaman mpu sendok sampai yang memviralkan makan (pakai) sendok. Bangsa kadrun baik yang berhasil menggondol S3 atau yang hanya menggondol S-kopyor dan S-teler mempercayai nama ini sebagai pencipta (ideologi) Syiah. Namanya diviralkan bahwa doi seorang Yahudi die-hard masuk Islam pada jaman khalifah Usman dan berhasil menghasut massa bangkit menentang 'ketidakadilan' yang dipraktikkan kaum aristokrat lama yang berkuasa waktu itu.

08/10/22

Post-Revisionis Madzhab Ciputat [by Muhammad Babul Ulum]

 

image

Berulang saya katakan. Baik sarjana revisionis barat yang merevisi maupun sarjana tradisional Islam yang direvisi keduanya sama-sama politis-ideologis yang syarat dengan kepentingan penguasa. Sama-sama tidak mampu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada sejarah Islam awal. Kalau sarjana Islam, jelas keberpihakannya pada sejarah penguasa atau sejarah mainstream. Dalam buku al-Muawiyyat, saya jelaskan secara detail disertai bukti-bukti tentang keberpihakan (penulis) sejarah pada penguasa, dan peran penguasa dalam menciptakan mitos sejarah.

07/10/22

Cacat Logika Ibnu Saba [by Muhammad Babul Ulum]

 

image

Penulis buku Bukan Sekadar Mazhab: Oposisi dan Heterodoksi Syiah, yaitu Syamsuddin Arif merupakan dosen Unida Gontor hanya satu contoh dari sesat pikir kaum terpelajar dalam membaca mitos Ibnu Saba. Kasus ini kita jadikan timbangan untuk mengukur kualitas intelektual dan obyektifitas seorang akademisi.  

Bukan hanya Arif, hampir semua sarjana tradisional Islam melakukan kesalahan fatal dalam riset akademik mereka. Karena itu menjadi sasaran kritik madzhab revisionis Barat. Kesalahan tersebut berporos pada penelitian bukti. Yaitu menjadikan paham/ideologi/dogma sebagai alat bukti. Ilmu logika menyebutnya kesalahan a priori. Tan Malaka dalam Madilog menyebutnya mistifikasi dan post-revisionis menyebutnya khayalisasi. Yaitu khayalan dibuat sebagai alat bukti. 

06/10/22

AHLUS-SUNNAH WAL-JAMAA'AH: Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya

Banyak ahli, termasuk Fazlur Rahman di kalangan ahli kajian Islam internasional, dan murid beliau, Nurcholish Majid, di Indonesia, berkeyakinan bahwa kelahiran mazhab Ahlus-Sunnah bermula pada masa-masa terjadinya al-Fitnah al-Kubra (Kekacauan Besar) bersamaan dengan masa kekhalifahan Sayidina Ali bin Abi Thalib. Meskipun demikian, sebagaimana saya tuliskan pada bab-bab sebelumnya, tidak berarti bahwa kelahiran ahlus Sunnah semata-mata merupakan produk politik. Sebagaimana mazhab lainnya, politik bisa saja menjadi pemicu, yang absah (legitimate), bagi kelahiran sebuah mazhab. Tapi selalu ada dasar-dasar doktriner yang lebih asli (genuine) - yakni yang berakar pada penafsiran orisinal suatu kelompok terhadap ajaran Islam - baginya.

05/10/22

Profil Nabi Muhammad Saw

Banyak orang bertanya kepada saya: Seperti apakah Nabi saw itu, bagaimana gambaran beliau secara jasmaniah, bagaimana penampilannya, bagaimana duduknya, bangunnya, berjalannya, makannya atau tidurnya? Saya membuka kitab-kitab hadis. Saya terpesona karena saya menemukan kelurga dan sahabat Nabi saw melukiskannya dengan sangat jelas dan terperinci. Saya pikir tidak pernah ada tokoh besar dunia yang digambarkan begitu terinci seperti kaum muslim menggambarkan Rasulullah. 

04/10/22

SUNNAH-SYIAH BERTEMU DI TENGAH-TENGAH (Bagian 2)

Juga dalam ilmu kalam (teologi-dialektis), bahkan fiqh, Sunnah dan Syiah tak seberbeda yang dikira orang. Sudah menjadi kelaziman bahwa orang menganggap teologi Syiah lebih dekat kepada Mu'tazilah, ketimbang Asy'ariyah - yang dianggap sebagai aliran teologi ahlus-Sunnah. Pernyataan ini memang bukannya sama sekali tak mengandung kebenaran, tapi hanya sejauh dalam hal metodologi (manhaj) pembahasan topik-topik kalam. Atau paling jauh dalam hal epistemologinya.

03/10/22

Belajar Tasawuf: Al-Bashirah

Secara bahasa Arab, bashiroh (بَصِيْرَةٌ) itu berasal dari kata bashor (بَصَرٌ). Arti kata bashor (بَصَرٌ) adalah mata (atau indera penglihatan) dan ilmu. Jamak dari bashor (بَصَرٌ) adalah abshoor (اَبْصَارٌ). Diketahui dalam Al-Quran ada istilah “Ulil Abshoor” (اُولِى اْلاَبْصَارِ) yang berarti orang yang mempunyai ilmu, kecerdasan, wawasan, dan pandangan yang jauh ke depan. Ini terlihat pada pemakaian kata “Ulil Abshoor” (اُولِى اْلاَبْصَارِ) dalam QS. Ali Imran: 13, An-Nuur: 44, Shood: 45, dan Al-Hasyr: 2. Dengan demikian, kata bashiroh (بَصِيْرَةٌ) juga berarti al-fithnah (kecerdasan) dan al-hujjah (argumentasi). 

Kitab Al-Hikam

Dalam kitab Alhikam karya Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari diterangkan yang berkaitan dengan bashiroh. Ibnu Athaillah berkata: 

19/09/22

Khidmat: Jalan Cepat Menuju Allah

Ketika turun ayat لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ

Kamu belum berbuat baik sebelum menginfakkan apa yang kamu cintai (QS Âli 'Imrân [3]: 92), seorang sahabat Nabi bernama Thalhah menjadi amat gelisah. la sibuk memikirkan hartanya yang paling ia cintai. la ingat bahwa ia amat menyukai kebun miliknya yang terletak di samping masjid Nabi. la sering melihat Nabi berbaring di kebun itu sebelum pergi ke masjid. Ia kemudian datang menemui Nabi dan berkata, "Ya Rasulullah, tak ada harga yang paling saya cintai selain kebun di samping masjid ini. Sekarang saya infakkan kebun ini di jalan Allah setelah saya mendengar ayat 92 Surah Âli 'Imrân." 

18/09/22

SUNNAH-SYIAH BERTEMU DI TENGAH-TENGAH (Bagian 1)

Ada kecenderungan, bahkan pada sebagian pengamat dan pengkaji mazhab-mazhab, untuk mengontraskan mazhab Sunnah dengan mazhab Syiah, dan sebaliknya. Seolah-olah keberadaan mazhab-mazhab itu harus didukung oleh perbedaan-perbedaan yang tajam - yang tanpa itu keberadaan mazhab-mazhab itu menjadi tidak meyakinkan. Padahal, dalam makna literal-aslinya, istilah mazhab dalam dalam bahasa Arab (madzhab) bermakna "jalan", atau jalur dalam perjalanan seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Jalan memang bisa berbeda-beda, tapi tujuan bisa saja sama. Tapi, bahkan ketika jalan-jalan itu bersilangan, kesemuanya itu saling melengkapi satu sama lain. Bukan menyesatkan. Kalau ada yang tersesat, maka itu bukan karena keberadaan banyak jalan itu melainkan karena ketidaktahuan pejalan tentang jalan-jalan tersebut.

17/09/22

KHILAFAH atau IMAMAH? [by Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat]

_"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan."_

                        (QS. Al-An’am 112)

Sejarah Politik (Awal) Pembentukan Mazhab-mazhab dalam Islam dan Biang Konflik di antara Mereka

Ijtihad, kata Muhammad Iqbal, adalah upaya intelektual manusia yang merupakan suatu keharusan untuk merespon evolusi kehidupan. Iqbal membuka bukunya, Reconstruction of Religious Thought in Islam, dengan memaparkan spirit dinamis al-Qur'an, yang menampilkan penciptaan sebagai suatu proses yang evolusioner. Bahwa, seperti kata Iqbal, alam semesta ini bukanlah suatu block universe. 

16/09/22

Aku Mengenalimu di Karbala

Beberapa waktu setelah tragedi Karbala, Yazid bin Muawiyah memerintahkan eksekusi terhadap beberapa orang jenderal sebab suatu masalah. Salah satunya adalah lelaki yang juga terlibat dalam pembantaian di Karbala.

Karena merasa terancam, lelaki itu melarikan diri ke Madinah. Di sana, ia menyembunyikan identitasnya dan tinggal di kediaman Imam Ali Zainal Abidin bin Husain, cicit Rasulullah yang selamat dari pembantaian Karbala. Di rumah sosok yang dikenal sebagai ‘as-Sajjad’ (orang yang banyak bersujud) ini, lelaki itu betul-betul dijamu dengan baik.

15/09/22

Hukum Menerima Sumbangan dari Non Muslim

Tanya: bolehkah kita meminta atau menerima sumbangan dari No-Muslim untuk kegiatan Islam, seperti pembangunan masjid?

12/09/22

Ini Dalil Membacakan Maqtal (Peristiwa Duka Cita)

Pertanyaan: Apakah menghidupkan atau membacakan maqtal para nabi as dan putra-putra para nabi as itu memiliki landasan dalam alquran?


Syaikh Basim al-Hilli menjawab dengan mengutip firman Allah SWT:

11/09/22

Niat Melakukan Dosa maka Terhalang Rezekinya

Diriwayatkan dari Imam Ja’far al-Shadiq as:

 إنّ المؤمن لينوي الذنب فيحرم رزقه

Sungguh seorang mukmin yang berniat melakukan dosa, maka terhalanglah rezekinya. (‘Iqab al-A’mal, juz 2, halaman 109, no. 165).

Sebab, menurut ‘Allamah Muhammad Shanqur ‘Ali Haidar, kepala Hauzah al-Huda di Bahrain, sekedar niat saja melakukan dosa itu termasuk su‘ul khuluq (akhlak buruk) dalam kebersamaan kita dengan Allah SWT. Karena niat buruk itu termasuk su‘ul khuluq, maka akan memberikan bekas-bekas negatif pada jiwa. Ia meninggalkan kegelapan pada jiwa. 

10/09/22

Pilih (versi) Sejarah yang Paling Mendekati Kebenaran

Sejarah tidak terlepas dari kekuasaan. Penguasa memerlukan sejarah sebagai legitimasi. Untuk itu dilakukan pembengkokan sejarah. (Asvi Warman Adam, kata pengantar dalam bukunya sendiri, Membongkar Manipulasi Sejarah 2009).

Sejarah meski telah berlalu, namun perannya sangat penting dalam menentukan langkah untuk perencanaan masa depan. Alquran sendiri pun tidak menafikan pentingnya sejarah untuk dipelajari, dibahas dan didiskusikan. Ada dimensi pencerdasan pada sejarah. 

09/09/22

Imam Ali itu Sosok Mulia (Kajian atas Klaim Ibnu Taimiyyah)

Hadis-hadis otentik dalam literatur Syi‘ah dan Sunni bersepakat bahwa Imam ‘Ali bin Abi Thalib as merupakan sosok mulia yang paling berilmu dibandingkan para sahabat waktu itu. Tentunya yang dimaksud di sini tidak terbatas pada hadis-hadis yang redaksinya secara eksplisit atau secara langsung menyebut keilmuan Imam ‘Ali as seperti hadis yang memposisikan beliau sebagai pintu kota ilmu Rasulullah Muhammad SAW dan hadis yang disampaikan kepada Sayyidatina Fathimah al-Zahra’ as bahwa ia hendak dinikahkan dengan sosok yang paling banyak ilmunya (aktsaruhum ‘ilman). Akan tetapi juga hadis-hadis yang meski redaksinya tidak secara eksplisit menyebut keilmuan Imam ‘Ali as namun kandungannya dapat melazimkan atau memiliki implikasi bahwa beliaulah yang lebih tinggi dan unggul ilmunya di antara para sahabat. 

08/09/22

Surah Al-Insan menurut Mazhab Ahlulbait

Bagi mazhab Ahlulbait as, turunnya surah Hal Ata (al-Insan) pada 25 Dzulhijjah merupakan bukti keutamaan dan kemuliaan Sayyidatina Fathimah al-Zahra’ as, Imam ‘Ali as, Imam Hasan as dan Imam Husain as. Di antara keistimewaan Ahlul Bait as yang tak akan disamai siapa pun adalah siapa pun yang datang kepada mereka as, tak akan pulang dengan tangan kosong. Yang membutuhkan mereka as, tak akan kembali dengan tangan hampa, betapa pun keadaan mereka as itu sendiri. 

07/09/22

Perjuangan Mustadhafin [by KH Jalaluddin Rakhmat]

    Al-Quran tak pernah menyebut kata kemerdekaan. Istilah itu memang punya makna spesifik dalam sejarah manusia. Ketika masyarakat terdiri dari dua macam anggota-orang merdeka dan budak-merdeka berarti bebas dari perbudakan. Al-Quran menyebut kata budak dan tuan, abd dan mawla.

06/09/22

Hubungan Mistik Maulana Rumi dan Syuhada Karbala

Peristiwa karbala adalah peristiwa besar dan menggetarkan siapa saja yang mengetahuinya. Jauh hari Rasulullah sendiri sudah menubuatkan bahwa pembantaian karbala ini adalah sebuah api yang tak akan pernah padam. Rasulullah Saw bersabda “sungguh peristiwa pembantaian Huseinku, akan selalu jadi bara api di hati seorang mukmin yang tak akan pernah dingin dan padam selamanya (Mustadrak wasail j 10 hal 318). Tak terkecuali untuk seorang Jalaluddin Rumi. 

05/09/22

SEBELUM KARBALA MEMERAH DARAH

Lima puluh tahun setelah jasad Rasul dibaringkan di samping Masjid Nabawi, Dunia Islam telah terbentang meliputi hampir setengah bumi. Gembala-gembala unta kini berpesta di istana-istana. Mereka telah menaklukkan Romawi dan Persia. Suara azan bergema sejak dari kota lama Aleksandria di Mesir sampai dusun-dusun kecil di Azerbaijan. Berkat perjuangan Muhammad Rasulullah, orang-orang Arab yang miskin kini menjadi penguasa dunia. Bangsa yang semula terasing di Sahara sekarang menentukan sejarah umat manusia.

03/09/22

Apa itu Hikmah?


Dalam kitab suci Al-Quran, yang sering ditafsirkan oleh para mufassir adalah ayat-ayat yang terdapat kata hikmah. Kata hikmah secara umum dipahami sebagai pengetahuan tentang berbagai akibat yang timbul dari sebuah perbuatan. Hikmah juga diartikan mengklarifikasi kebenaran dengan ilmu pengetahuan dan akal. Kata hikmah disebut 20 kali pada 19 ayat dalam 12 surat  dalam Alquran.

01/09/22

Engkau bukanlah pemaksa keyakinan mereka

Salah satu tugas pokok Nabi Muhammad Saw adalah pemberi peringatan. Nabi bukan pemaksa agar mereka mengikuti ajaran Islam. Simaklah bagaimana tema ini secra konsisten disampaikan oleh al-Quran dalam sejumlah ayat yang tersebar di berbagai surat. Inilah yang disebut dengan satu ayat ditafsirkan oleh ayat-ayat lainnya. Dengan cara ini kita bisa menangkap pesan utama al-Quran secara utuh.

Di antara rangkaian ayat-ayat yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad, setelah ayat Iqra, adalah perintah untuk memberi peringatan:

18/08/22

Kemerdekaan: Istiqlal dan Hurriyah

Definisi kemerdekaan dalam bahasa Arab yaitu al-istiqlal sehingga hari kemerdekaan disebut ied al-istiqlal. Sedangkan menurut KBBI, kemerdekaan sendiri bermakna keadaan berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya) atau kebebasan. Padanan kata bebas ini dalam bahasa Arab disebut juga al-hurr, dengan bentuk verbanya kebebasan adalah al-hurriyah.

Ibnu 'Asyur dalam karyanya Maqasid al-Syari'ah al-Islamiyah, memaknai al-Hurriyah dengan dua makna yaitu yang pertama, kemerdekaan bermakna lawan kata dari perbudakan. Kedua, makna metaforis dari makna pertama, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dan urusannya sesuka hatinya tanpa ada tekanan.

15/08/22

Apa itu Al-Ghina?

Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman mengenai fitrah manusia ini. "Wahai manusia, kamulah yang butuh kepada Allah dan Allah, Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji (QS Fathir: 15).

Ibnu Qayyim Al Jauziy menjelaskan, ayat ini menerangkan, kefakiran (kebutuhan) para hamba kepada Nya adalah sesuatu yang bersifat esensi dan intrinsik bagi mereka. Status fakir menjadi bagian inti dari diri mereka yang sama sekali tidak bisa terlepas dari diri mereka. Sebagaimana Allah SWT Maha Kaya dan Maha Terpuji juga hal yang bersifat intrinsik bagi Dzat-Nya. Sifat Maha Allah yang kaya dan terpuji adalah sebuah keniscayaan yang tertetapkan untuk-Nya. Sudah menjadi sifat intrinsik Dzat-Nya bukan sesuatu yang bersifat ekstrinsik karena adanya faktor eksternal.

Al-Ghina, Kekayaan

Allah SWT berkehendak menjadikan kaya sebagai suatu peran yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dan Allah juga memberikan ukuran-ukuran bagi hal itu yang tidak ditinggalkan oleh manusia. Karena kaya mempunyai urgenitas yang amat besar, dan karena dia mempunyai cakupan yang luas serta menyentuh seluruh kehidupan makhluk hidup di dunia ini, dan terus mengikuti hingga setelah kehidupan nanti. 

14/08/22

Umar II dan Hak-hak Politik Kristen

Jika Syurut Umariyah (aturan pembatasan terhadap Kristen yang diatribusikan kepada Umar bin Khattab) sangat diragukan otentisitasnya, dekrit yang dikeluarkan oleh Umar bin Abdilaziz (Umar II), khalifah Umayyah, menjadi perdebatan di kalangan sejarawan modern. Dekrit Umar II, sebagaimana Syurut Umariyah Umar I, juga memuat aturan diskriminatif terhadap non-Muslim, terutama Kristen. 

13/08/22

Cak Nur dan Pakta Umar I

Ketika hendak menulis pakta Umar II (yakni, khalifah Umayyah Umar bin Abdilaziz), saya tiba-tiba teringat dengan kegemaran Cak Nur (almarhum Nurcholish Madjid) mengutip, dan berbicara tentang, pakta Umar I. Namun bukan pakta yang diulas dalam tulisan terdahulu, melainkan kesepakatan yang dibuat Umar dengan kelompok Kristen di Yerusalem. 

11/08/22

Cucu Kesayangan Nabi yang Diabaikan Umat

Disetiap bersama Al-Husain, Nabi Muhammad saw bersabda mengingatkan para sahabatnya, "Husain dariku dan aku dari Husain, Allah mencintai siapa yang mencintai Al-Husain, dan Allah memusuhi siapa yang memusuhi Al-Husain."

Tidak ada yang memungkiri besarnya kecintaan dan kasih sayang Nabi Muhammad saw kepada cucunya Al-Husain. Lembar-lembar kitab sejarah dan hadis mengabadikan kedekatan dan luapan ekspresi kecintaan Nabi kepada Al-Husain, sampai pada tingkat Nabiullah Muhammad saw bersabda, "Husain dariku dan aku dari Husain."

10/08/22

REALISME TAUHID dalam Filsafat, Agama dan Sains

"Salah satu pokok-pokok ajaran Alquran al Karim adalah menyeru manusia untuk BERPIKIR (tafakur) dan bertadabbur. Alquran tidak meletakkan masalah tafakur sebagai masalah umum dan samar melainkan ia selalu menentukan tema-tema yang harus menjadi bahan pemikiran dan pengkajian manusia." (Syahid Muthahhari)

Syahid Muthahhari (Murtadha Muthahhari) menyatakan bahwa berpikir kalau hanya dilakukan secara dangkal dan bersifat parsial merupakan sebuah pekerjaan yang mudah, namun tidak akan mendatangkan hasil apa-apa, akan tetapi jika berpikir (tafakur) didasarkan pada pengkajian yang teliti dan percobaan-percobaan dan perhitungan-perhitungan yang cermat  sungguh sebuah pekerjaan yang sulit. Namun sebagai gantinya, pekerjaan ini sangat bermanfaat dan terhitung sebagai modal yang amat besar bagi jiwa manusia.  

09/08/22

Jangan Sekali-kali Melupakan Keluarga Nabi!

Seharusnya bagi yang merenungkan kisah terbantainya keluarga Nabi saw di Padang Karbala, tentu akan menjadi tanda tanya besar. Segitu besarkah permusuhan dan kebencian Bani Umayyah pada keluarga Nabi sampai Imam Husain as harus diperlakukan sedemikian rupa, secara terhina dan mengenaskan?

Mengapa Imam Husain as tidak cukup hanya dengan dibunuh, mengapa jasadnya sampai harus diinjak kaki-kaki kuda dan kepalanya harus dipisahkan dari tubuhnya?

08/08/22

KH Miftah Rakhmat: Salah Makna tentang Asyura?

Bismillahirrahmanirrahim

Bismi Rabbis Syuhada’i was Shiddiqin

Bismi Rabbil Mustadh’afin

Wa shallallahu ‘ala Rasulihi Nabiyyil karim, ar-Raufir Rahim

Wa Alihi, aimmatul fuqara’i wal masakin.

Ada ratusan hadits tentang Asyura. Dalam Ensiklopedi Digital Al-Durar al-Sanniyyah tercatat 627 hadits dengan entri: Asyura. Kebanyakan hadits itu berkisah tentang keutamaan puasa, mandi besar atau bercelak pada hari Asyura. Pahalanya beragam, mulai dari kifarat dosa setahun, pahala tujuhpuluh tahun puasa siang dan shalat malamnya, hingga pahala seluruh penghuni langit yang tujuh dan para malaikatnya. Dari sisi jumlah dan variasi bentuknya, mungkin pahala ibadah di hari Asyura ini melebihi ibadah fardhu atau sunnah seperti dhuha dan puasa Senin-Kamis. Meski banyak di antaranya didhaifkan, banyak juga yang disahihkan. Ada pula hadits-hadits yang menghubungkan hari Asyura ini dengan ragam peristiwa di zaman para nabi, hari raya para nabi, hingga hari penciptaan langit dan bumi. Variatif sekali. Komplit sekali. Amalan sapujagat, ya Asyura. Demikian kesimpulan ragam periwayatan. 

Kajian Muharram: Pohon Terkutuk (3)

 Meksi telah di puncak kekuasaan, Bani Umayyah belum tenang. Di Madinah, Imam Hasan menjadi pusat rujukan ilmu agama dan masalah sosial-politik. Dia dihormati dan disegani. Muawiyah berpikir keras bagaimana menghabisi nyawa cucu Nabi tersebut, tanpa disalahkan. Meski Imam Ali dan keluarganya dilaknat di mimbar-mimbar dan Muawiyah mewajibkan itu dilakukan para penceramah seusai khutbah, Imam Hasan tetap menjadi ancaman besar bagi kekuasaan Bani Umayyah. Pengaruh keluarga Nabi tetap besar. Dipengaruhilah, Ja'dah binti Asya'ats, istri Imam Hasan untuk bersekongkol melakukan pembunuhan. Imam Hasan akhirnya diracun. Atas perbuatannya itu, Ja'dah dilaknat penduduk Madinah. Ungkapan "Haram Jadah" dalam tradisi Melayu bersumber dari nama Ja'dah ini…

07/08/22

Kajian Muharram: Pohon Terkutuk (2)

Sebelum berkuasa penuh, makar Bani Umayyah tidak berhenti. Perang proxy dilancarkan. Berita hoax diproduksi besar-besaran...

Munculnya Khawarij, kelompok yang keluar dari barisan Imam Ali karena tidak menyepakati tahkim, menguntungkan Bani Umayyah. Di saat khalifah menghadapi Khawarij di Perang Nahrawan, Muawiyah melancarkan agresi ke wilayah di luar Irak. Pasukan besar dikirim ke Mesir, Bashrah dan ke Hijas. Agresi itu disebut dengan nama Gharat (serbuan). Wilayah-wilayah itu berjatuhan ke tangan Bani Umayyah… Surat pemecatan sebagai gubernur Syam dari Khalifah Ali ditolak mentah-mentah sambil terus memperkuat pengaruh dan pasukan militer…

06/08/22

Kajian Muharram: Pohon Terkutuk (1)

Tidak ada bencana lebih besar yang ditimbulkan pada umat Islam, selain yang dilakukan Bani Umayyah. 

Alquran sampai menisbatkan penyebutan Syajarah Mal'unah (pohon terkutuk) kepada Bani Umayyah, setidaknya itu menurut mufassir Syiah... hadis yang menyebutkan misdaq dari pohon terkutuk dalam surah al-Isra ayat 60 adalah Bani Umayyah juga terdapat dalam kitab Ahlusunnah, tapi sebagian melemahkan derajat hadisnya....

05/08/22

Saat Masyarakat Iran Hidup Damai Berdampingan dalam Perbedaan Agama dan Mazhab

Sebagian besar penduduk Iran adalah muslim. Di mana, 99,4 persen dari total penduduknya merupakan penganut berbagai mazhab Islam.

Iran pun tercatat menjadi negara ke-7 yang memiliki jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.

02/08/22

Majelis Duka Asyura Dilakukan Ulama Sunni Abad 6 Hijriyah

Sekitar dua atau tiga hari yang lalu ini saya menemukan dokumen sejarah berharga yang berasal dari abad ke-6 H. Bisa dibilang catatan ini terpinggirkan, sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah dikemukakan khususnya di tanah air kita ini. Di antara peninggalan penting ‘Abdul Jalil bin Abi Husain al-Qazwini, ulama abad ke-6 H yang dikenal kepandaian, kesalehan dan kemuliaan akhlaknya, adalah karyanya yang berjudul Ba‘adh Matsalib al-Nawashib fi Naqdh Ba‘adh Fadhaih al-Rawafidh. Menurut Sayyid Muhammad Hadi al-Milani dalam Qadatuna Kaifa Na’rifuhum jilid 5, halaman 558, buku ‘Abdul Jalil al-Qazwini itu selesai ditulis sekitar tahun 560 H. 

01/08/22

Apa itu Dzikir?


Dzikir ditinjau secara etimologi bermula dari kata “dzakara” yang diartikan sebagai menyebut, mensucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari, memberi dan nasehat. Dengan begitu dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat).

Ditinjau secara terminologi dzikir merupakan suatu usaha manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat Allah dan mengingat keagungan-Nya. Adapun realisasi untuk mengingat Allah dengan cara memuji-Nya, membaca fiman-Nya, menuntut ilmu-Nya dan memohon kepada-Nya.