16/07/22

Riwayat Mazhab Ahlulbait as dan Pola Kata ‘Azhim dalam al-Quran [by Muhammad Shalawat]

 Bismillahir rahmanir rahim

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Aali Sayyidina Muhammad

Menurut riwayat mu’tabar (otoritatif) dari khazanah Ahlulbait Nabi SAW, Imam ‘Ali bin Musa al-Ridha as menyampaikan dialog antara Allah SWT dengan Nabi Ibrahim as, ketika ia hendak mengorbankan putra tercintanya Nabi Isma‘il as sebagai bentuk kepasrahan, ridha, pengikisan kehendak diri dan penyembelihan rasa kepemilikan seorang hamba di hadapan Sang Kekasih, Sang Pemilik Sejati. Inti dari dialog Nabi Ibrahim as itu sebagai berikut:

15/07/22

Teladan Nabi: Menegakkan Ukhuwah

Marilah kita lihat apa yang menyebabkan Rasulullah dicintai sahabat-sahabatnya. Kecintaan mereka bukan hanya karena iman saja. Kecintaan itu timbul karena cara Rasulullah memperlakukan mereka. Marilah kita lihat bagaimana Rasulullah bergaul dengan sahabat-sahabatnya.

Akhlak pertama yang dicontohkan Rasulullah dalam pergaulannya ialah perhatian yang tulus kepada orang lain. Ia lebih mendahulukan orang lain daripada dirinya. Apabila orang berbicara kepadanya, ia mendengarkannya dengan penuh perhatian, dengan menghadapkan seluruh wajahnya kepada orang yang berbicara kepadanya. 

14/07/22

Bani Israil Mengalami Paceklik

Dalam kitab Tsamarat al-Hayat, jilid tiga, disebutkan sebuah kisah bahwa pada zaman Nabi Musa as, karena hujan tak kunjung tiba, Bani Israil mengalami paceklik. Orang-orang datang berduyun-duyun menghadap Nabi Musa as dan berkata, "Hai Musa, hujan belum juga turun dan kekeringan sudah meluas ke banyak tempat, bantulah kami dengan doamu agar dapat keluar dari semua kesulitan ini."

13/07/22

Siapakah Orang Gila yang Benar-benar Gila?

Pada suatu hari, Rasulullah Saw melewati sekelompok orang yang sedang berkumpul. Beliau bertanya, "Karena apa kalian berkumpul di sini?" Para sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, ini ada orang gila, sedang mengamuk. Karena itulah kami berkumpul di sini." 

Beliau bersabda, "Orang ini bukan gila. la sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, siapakah orang gila yang benar-benar gila (al-majnûn haqqul-majnûn)?" 

Para sahabat menjawab, “Tidak, ya Rasulullah?" 

Beliau Saw menjelaskan, "Orang gila ialah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan merendahkan, yang membusungkan dada, mengharapkan surga Tuhan sambil berbuat maksiat kepada-Nya, yang kejelekannya membuat orang tidak aman dan kebaikannya tidak pernah diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya. Adapun orang ini, ia hanya sedang mendapat musibah saja."

12/07/22

EKSTREMISME DALAM SYIAH

Ekstremisme adalah efek niscaya kebodohan dan rendahnya kesadaran intelektual. Karenanya, ia selalu ada kapan dan di mana pun. Sebagaimana kegelapan, Ia menjadi bagian integral dari realitas. Rumah sempurna adalah yang salah satu bagiannya adalah toilet. Itulah ekstremisme. Yang tragis, bila toilet menjadi bagian yang lebih besar dari ruang tamu dan kamar tidur. 

11/07/22

Memahami Makna Adab


Acap kali kata adab terlintas di beragam referensi atau terucap dari petuah bijak seseorang, tetapi apa sebenarnya definisi dan makna dari adab itu sendiri? 
Dalam bahasa Arab, kata adab merupakan bentuk kata benda dari kata kerja adaba yang berarti kesopanan, sopan santun, tata krama, moral, nilai-nilai, yang dianggap baik oleh masyarakat.

Mengutip pernyataan Abu Isma’il al-Harawi, pengarang kitab Manazil as-Sa’irin, yang dimaksud dengan adab adalah menjaga batas antara berlebihan dan meremehkan serta mengetahui bahaya pelanggaran. Keberhasilan seseorang biasanya ditentukan oleh adab yang dimiliki.

Fathimiyah dan Wazir non-Muslim

Pada pemerintahan Fathimiyah, dinasti Syiah Isma’iliyah yang mulai berkembang sejak akhir abad ke-3 H atau 9 M, kepemimpinan non Muslim mencapai level yang tak ada perbandingannya dalam sejarah Islam. Selama sekitar 3 abad berkuasa, lebih banyak non-Muslim menjadi wazir ketimbang Muslim Isma’ili sendiri.