03/11/22

Al-Husein dan Peristiwa Karbala

 Menurut Al-Quran bahwa tugas para Nabi bukan hanya mengajarkan ibadat dan doa. Misi mereka adalah “Melepaskan mereka dari beban penderitaan mereka dan belenggu-belenggu yang memasung kebebasan mereka” (QS. Al-A’raf: 157). Pada tahun pertama dakwahnya, Rasulullah Saw lebih banyak menyampaikan kritik sosial ketimbang mengajarkan ibadat. Ia mengecam para tiran yang menyebabkan kesengsaraan rakyat, orang kaya yang mengabaikan derita orang miskin, dan orang besar yang merampas hak-hak orang kecil.

02/11/22

Peristiwa di Saqifah bani Saidah

Wafatnya Rasulullah saw membuat sebagian kaum Muslim terombang-ambing antara percaya dan tidak. Umar bin Khaththab yang berada di sekitar pembaringan Nabi pun tidak percaya. Umar yang berada dekat rumah Nabi sambil mengangkat pedang berkata, “Rasulullah tidak wafat! Beliau hanya menghilang dan akan kembali lagi! Beliau hanya pergi menghadap Allah, sama seperti Musa bin Imran yang menghilang dari tengah-tengah kaumnya selama empat puluh hari dan akhirnya kembali lagi kepada mereka. Barangsiapa berani mengatakan Rasulullah telah wafat, akan kupotong kaki dan tangannya!”[1] 

01/11/22

Akidah Syiah Tentang Kesucian Leluhur Nabi Muhammad SAW

Keyakinan Syiah yang diketahui umum sehingga ulama mazhab-mazhab lain menganggapnya sebagai ciri khas Mazhab Syi'ah adalah keyakinan tentang kesucian leluhur Baginda Nabi Muhammad saw. Walaupun tidak sedikit dari ulama Ahlu Sunnah yang menyamai Syi'ah dalam keyakinan ini.

Dalam bukunya yang berjudul Al I'tiqadat, yang ditulis khusus untuk menerangkan Akidah Syiah Imamiyah Ja'fariyah Itsna Asyariyah, Syeikh Ash Shaduq -rahimahullah- menuliskan sebuah judul: Bab Al I'tiqad Fi Abai an Nabi saw (Bab Keyakinan tentang Ayah-ayah Nabi saw). Beliau berkata: 

31/10/22

Apa itu Sakinah?

Istilah sakinah begitu melekat dengan urusan keluarga, bahkan menjadi istiah wajib untuk acara pernikahan. Istilah sakinah sudah menjadi istilah umum untuk kelurga yang tenang, tenteram, dan damai. Sakinah berasal dari kata sakana-yaskunu-sukunan dan askana-yuskinu-iskanan, yang berarti diam dan tenang. Merupakan lawan dari kegelisahan atau kegoncangan.

Kata sakinah dengan berbagai perubahan bentuk disebutkan sebanyak 69 kali dalam al-Qur’an, tersebar dalam 50 ayat dan 27 surat.

Menurut Ibnu Kasir bahwa sakinah merupakan segala hal yang dapat menenangkan hati jika kita memperolehnya, baik itu berupa rahmat dan kekuasaan dari Allah dan lainnya. Meliputi ketenangan yang sifatnya abstrak maupun kongkret, yang menunjuk pada makna ketenangan waktu malam, tempat, orang lain, dan benda. Ketenangan ini diberikan langsung oleh Allah dan ketenangan yang datang dari pengaruh ciptaan Allah.