Soal: Apakah dibolehkan seorang Muslim atau Muslimah mengucapkan Selamat Natal atas kelahiran Nabi Isa as?
Jawaban
Pertanyaan yang senada pernah diajukan kepada Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah rahimahullah, seorang ulama rujukan di Lebanon dan penulis Tafsir Min Wahy Al-Quran. Dengan pertanyaan, bagaimana kita merayakan hari lahir Sayyid al-Masih (Nabi ‘Isa as)?
Beliau menjawab bahwa bagi orang Islam yang ingin merayakan kelahiran Nabi ‘Isa as dapat melakukannya dengan mengumpulkan keluarga, membaca Alquran surah Maryam, mengajarkan anak-anak perempuan dan istri-istri Anda tentang bagaimana kemurnian ibadah Sayyidah Maryam putra Imran yang semata-mata karena Allah dan akhirnya diterima Allah. Inilah yang sepatutnya diekspresikan jika ingin menghidupkan budaya ini. Maka kita harus menghidupkannya secara Islami. Tidak seperti sebagian orang yang menjadikannya ajang untuk bersenda gurau, berfoya-foya, dan bertindak asusila.
Kalau mengisi momentum kelahiran (natal) Nabi Isa as saja diperkenankan, tentu sekadar mengucapkan tidak bermasalah. Malahan bagi Anda yang punya kawan dan saudara Nasrani mungkin akan makin tambah menjalin hubungan kemanusiaan kalau Anda mengucapkan selamat kepada kawan atau saudara Anda yang beragama Nasrani tersebut.
Dalam Al-Quran surah Maryam ayat 33 sebagai bentuk ucapan yang layak dibacakan pada momentum hari kelahiran Nabi Isa as, yang oleh kaum Nasrani disebut Hari Natal.
Sekadar menambah saja disebutkan ada riwayat Sayyidina Ali bin Abu Thalib karamallahu wajhah berkata: Yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan. Terima kasih atas pertanyaannya. Semoga membawa kebaikan bagi Anda dan keluarga. *** (Abu Misykat)