Soal: Bagaimana pendapat Anda tentang pendirian negara Islam di Lebanon sebagai sebuah seruan yang mungkin diusung oleh beberapa negara Muslim?
Jawab: Berdasarkan realitas regional dan internasionai, situasi politik dunia, dan situasi internal Lebanon, saya kira tidak ada peluang-peluang yang memungkinkan berdirinya negara Islam di Lebanon. ***
Soal: Seruan apa yang bisa diusung oleh kaum Muslimin Lebanon?
Jawab: Seruan keislaman kaum Muslimin mesti tetap sebagai seruan kesadaran umat manusia modern. Permasalahan Islam bukanlah permasalahan sektarianisme sebagaimana orang sektarian sedang upaya gambarkan dan hadapi dengan memanfaatkan basis ini.
Oleh karena itu, kami berkata kepada golongan Kristen bahwa kami menawarkan Islam dalam cara yang integral dan lengkap guna menarik diri dari suasana sektarianisme yang telah dialami. Sebagaimana kami menginginkan kalian menawarkan kekristenan dengan cara yang sama dan melenyapkan pagar-pagar sektarian dan kesukuan yang melingkarinya. Sebagai konsekuensinya, kita dapat sampai pada nilai Islam-Kristen yang sadar bahwa mereka nilai-nilai dari pesan Ilahi. Mereka memiliki nilai apabila mendorong dialog dan lain-lain.
Oleh karena itu, kita terus menawarkan Islam sebagai salah satu sarana pemerintahan. Kita pernah mengatakan bahwa kita sedang melakukan Islamisasi di seluruh dunia. Sebagaimana kaum Kristen melakukan hal yang sama, sebagaimana partai-partai yang ada di dunia, yang dilakukan dengan cara menggerakkan segala cara yang memungkinkan agar mendapat pengakuan dan menyebarkan pemikiran beserta keyakinannya, sebagaimana Amerika berusaha melakukan Amerikanisasi dunia dan lain-lain. Dengan begitu, kita tidak sedang berbicara tentang bid'ah di sini.
Berdasarkan hal ini, kita menyimpulkan bahwa seorang yang beradab tidak dapat menghalangi Anda mendalami doktrin atau ideologi Anda sendiri di dunia dan memberi kesempatan pada manusia memilih dan menolak dengan syarat Anda menyampaikan pemikiran Anda dengan cara yang beradab yang menunjukkan penghormatan pada keyakinan umat manusia dan menghormati pemikiran dan kepercayaan. Dialog dan diskusi yang Anda lakukan adalah untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.
Namun, apabila kita tidak mampu menetapkan peraturan Islam maka kita mesti yakin bahwa Muslimin dan Kristen hidup bersama berdasarkan nilai-nilai Islam dan Kristen yang umum berdasarkan kebebasan bahwa kita hanya menyembah Allah saja (QS Ali Imran: 64), percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, prinsip memperhatikan urusan semua manusia dan berdasarkan keadilan pada permasalahan yang umum.
Secara faktual, ada lebih dari satu perkara atau bidang yang dapat kita lakukan untuk memperkuat kaum Muslimin, untuk memampukan mereka bekerja sama dengan kelompok lainnya dari posisi kekuatan. ***
(Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, Soal Jawab Fikih Kontemporer. Cianjur: Titian Cahaya, 2005)