06/02/24

Almarhum KH Jalaluddin Rakhmat [by Muhammad Bhagas]

Sampai detik ini saya belum temukan seorang pemikir, tokoh atau cendikiawan Indonesia selain almarhum KH. Jalaluddin Rakhmat yang selain sangat produktif berkarya, juga sanggup—yang sebagiannya bahkan piawai—membahas berbagai disiplin ilmu dan topik berikut: tafsir al-Qur'an, kritik sanad, kritik matan, sirah nabawiyah, maqashid al-syari'ah, tasawuf, perbandingan mazhab, spiritualitas modern, spiritual quotient, historiografi, filsafat Barat, filsafat Islam, filsafat way of life, psikologi umum, psikologi agama, neurosains, neurotheology, hubungan sains dan agama, hubungan agama dan negara, fundamentalisme dan gerakannya, ateisme, komunikasi umum, komunikasi politik, komunikasi massa, pendidikan, fenomena sosial dan keberagamaan, pluralisme, pengantar ideologi, dan lain-lain. Dari ilmu-ilmu yang paling “agamis” hingga yang paling “sekuler”, semua dilahap olehnya. 

Belum saya temukan seorang pemikir, tokoh atau cendikiawan Indonesia selain KH. Jalaluddin Rakhmat yang bisa memahami literatur berbahasa Arab, Persia, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman. Para tokoh dengan beragam pemikiran dan konsep dari berbagai bahasa yang ia pelajari itu tidak sekedar tertuang dalam karya-karyanya, tapi juga fasih dalam pengucapannya. Oh ya, sekitar tahun 1993-1995 di kantor Yayasan Muthahhari bersama Allahyarham Pak H. Maskanan (mantan salah satu pilot Bung Karno), beliau kadang-kadang berbicara dalam bahasa Belanda dengan Pak H. Maskanan.

Ya Allah, kau sosok yang amat langka MahaGuru. Berwawasan luas. Jenius dalam merangkai alur argumentasi dan mengola konsep. Cerdas dalam menyampaikan statement dan menjawab persoalan. Rasional tanpa kehilangan spiritualitas. Tidak tergantikan. Kami murid-muridmu rindu padamu.

Demikian dua poin selama saya membaca buku-buku almarhum, artikel-artikelnya di situs Misykat, al-Tanwir, Majulah IJABI dan di jurnal, menghadiri majelis rutin (majelis Reboan di ruang tamu dan pengajian Ahad di Masjid Al-Munawwarah), majelis wiladah dan syahadah al-Mu'shumin as, seminar atau dialog kampus, forum diseminasi karya ilmiah, rekaman Soundcloud (untuk kajian yang tidak saya hadiri), ceramah dan kajian virtual baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19 yang bisa kita saksikan di channel YouTube Democracy Project, YouTube JRTV, Majulah IJABI dan Misykat TV. *** 

Fb Muhammad bhagas/februari 2021