22/12/20

Muhammad Quraish Shihab: Siapa yang dimaksud dengan Syiah?

 

image

Siapa yang dimaksud dengan Syiah? Sebelum berusaha menjelaskannya, terlebih dulu perlu digarisbawahi bahwa kelompok Syiah pun menamai diri mereka sebagai Ahlussunnah, dalam pengertian bahwa mereka juga mengikuti tuntunan Sunnah Nabi dan memang semua kaum Muslim harus mengakui dan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad saw, karena tanpa mengikutinya, seseorang tidak dapat menjalankan secara baik dan benar ajaran Islam. 

Dr Muhammad Tijani as-Samawi, seorang penganut aliran Syiah jebolan Universitas Sorbone, Prancis, misalnya menulis buku dengan judul Asy-Syiah Hum Ahlussunnah (Kelompok Syiah [Imamiyah], mereka itulah Ahl as-Sunnah). Kendati demikian, istilah Ahl as-Sunnah yang digunakan menunjuk kelompok-kelompok umat Islam, tentulah berbeda dengan apa yang dimaksud dengan Ahlussunnah dalam kandungan ungkapan “Syiah adalah Ahlussunnah”. 

Kembali pada pertanyaan, siapakah yang dimaksud dengan Syiah? Kata syi’ah secara etimologi (kebahasaan) berarti pengikut, pendukung, pembela, pencinta, yang kesemuanya mengarah kepada makna dukungan kepada ide atau individu dan kelompok tertentu. 

Muhammad Jawad Mughniyah, seorang ulama beraliran Syiah, memberikan definisi tentang kelompok Syiah, bahwa mereka adalah “kelompok yang meyakini bahwa Nabi Muhammad saw telah menetapkan dengan nash (pernyataan yang pasti) tentang khalifah (pengganti) beliau dengan menunjuk Imam ‘Ali kw.”   

Definsi ini sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh ‘Ali Muhammad al-Jurjani (1339-1413 M.), seorang Sunni penganut aliran Asy’ariyah, yang menulis dalam bukunya At-Ta’rifat (Definisi-definisi) bahwa: “Syiah adalah mereka yang mengikuti Sayyidina ‘Ali ra dan percaya bahwa beliau adalah imam sesudah Rasul saw dan percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya.” 

Definisi ini kendati hanya mencerminkan sebagian dari golongan Syiah—bukan seluruhnya—namun untuk sementara dapat diterima karena kandungannya telah menunjuk kepada Syiah yang terbanyak dewasa ini, yakni Syiah Itsna ‘Asyariyah.[] 

Sumber: buku Sunnah Syiah Bergandengan Tangan, Mungkinkah? karya M. Quraish Shihab. Penerbit Lentera Hati, halaman 60-61, bab Syiah.