03/10/22

Belajar Tasawuf: Al-Bashirah

Secara bahasa Arab, bashiroh (بَصِيْرَةٌ) itu berasal dari kata bashor (بَصَرٌ). Arti kata bashor (بَصَرٌ) adalah mata (atau indera penglihatan) dan ilmu. Jamak dari bashor (بَصَرٌ) adalah abshoor (اَبْصَارٌ). Diketahui dalam Al-Quran ada istilah “Ulil Abshoor” (اُولِى اْلاَبْصَارِ) yang berarti orang yang mempunyai ilmu, kecerdasan, wawasan, dan pandangan yang jauh ke depan. Ini terlihat pada pemakaian kata “Ulil Abshoor” (اُولِى اْلاَبْصَارِ) dalam QS. Ali Imran: 13, An-Nuur: 44, Shood: 45, dan Al-Hasyr: 2. Dengan demikian, kata bashiroh (بَصِيْرَةٌ) juga berarti al-fithnah (kecerdasan) dan al-hujjah (argumentasi). 

Kitab Al-Hikam

Dalam kitab Alhikam karya Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari diterangkan yang berkaitan dengan bashiroh. Ibnu Athaillah berkata: 

اِجْتِهَادُكَ فِيمَا ضُمِنَ لَكَ، وَ تـَقْصِيْرُكَ فِيمَا طُلِبَ مِنْكَ، دَ لِيلٌ عَلَى انـــْطِمَاسِ الْــبَصِيْرةِ مِنْكَ

 "Kesungguhanmu pada apa-apa yang telah Dia Ta’ala jamin bagimu, dan kelalaianmu pada apa-apa yang Dia Ta’ala tuntut darimu, merupakan bukti atas lenyapnya bashiroh darimu!" 

Bashirah adalah istilah teknis agama untuk "mata hati" yang memiliki fungsi spesifik. Di dalam Al-Quran terdapat banyak kata tentang "bashirah", misalkan dalam Surah Al-Israa' [17]: 72, dikatakan, "Dan barangsiapa yang buta (a'maa) di dunia, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat jalannya". Atau dalam ayat lain disebutkan: 

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Allah telah mengunci-mati qalb-qalb mereka dan telinga-telinga mereka, dan bashirah-bashirah mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al-Baqarah [2]: 6) 

Meski seseorang bisa melihat hingga ke ujung dunia atau dapat menembus langit yang tujuh, jika masih bingung dengan kehidupan, maka itu sebuah penanda bahwa bashirah kita masih tertutup. Karena bashirah itu bukan untuk melihat hal-hal di luar diri, tetapi untuk melihat kebenaran hakikat. Bashirah adalah untuk melihat Al-Haqq dalam segala sesuatu, dalam segenap ufuk dan dalam dirinya. Sebagaimana firman-Nya: 

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

 Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap ufuk dan pada nafs-nafs mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa semua itu adalah Al-Haqq. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS. Fushshilat [41]: 53). ***

Artikel dicuplik dari https://www.qudusiyah.org/id/kajian/al-hikam/pasal-005.html