Mengapa Syiah menetapkan Ahlulbait yang terdapat pada surah Ahzab ayat 33 sebagai keluarga Nabi yang khusus: Rasulullah, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain?
Sedangkan para istri dan keluarga besar dari Bani Hasyim yang jelas ada kekerabatan dengan Nabi tidak masuk dalam Ahlulbait. Padahal dalam surah Hud ayat 70-73 bahwa istri Nabi Ibrahim as disapa dengan Ahlulbait oleh malaikat yang memberikan kabar gembira istri Nabi Ibrahim akan melahirkan anak. Kemudian berkaitan dengan Perang Ahzab yang membuat parit dengan saran dari Salman Al-Farisi. Semua sahabat memujinya dan mengaku Salman dari bani mereka.
Lalu, datang Nabi seraya mengatakan: Salman min Ahlulbait; Salman dari (golongan) Ahlulbait.
Dari riwayat ini dan surah Hud jelas bahwa yang masuk dalam Ahlulbait adalah sahabat dan istri Nabi. Nah, kenapa Syiah menetapkan menjadi terbatas?
Istilah Ahlulbait memiliki makna yang banyak, seperti penghuni rumah yang dinisbatkan kepada istri nabi, pengikut setia, dan keluarga secara umum. Setiap ayat dalam Al-Quran memiliki makna tersendiri tergantung pemaknaannya.
Pemaknaan tersebut bisa Anda lihat di dalam bentuk katanya, qarinahnya, ataupun tafsir dengan riwayat sahihnya. Sama halnya penggunaan Rasul. Disatu sisi maknanya adalah nabi. Di sisi lain adalah malaikat. Di sisi lain adalah rasul secara umum.
Begitu pula penggunaan Ahlulbait di dalam ayat dan riwayat, kalau surah al-ahzab ayat 33 berbeda dengan ayat lain sebab salah satu kuncinya memiliki makna hasr/qasr/pengkhususan dengan bentuk jumlah di dalam ayat al-ahzab ayat 33.
Banyak riwayat yang menyebutkan dari jalur Ahlussunah dan Ahlulbait bahwa Ahlulbait itu Rasulullah saw, Imam Ali, Sayidah Fatimah, Imam Hasan dan Imam Husain.
Ummu Salamah yang ada dalam peristiwa turunnya ayat 33 surah Ahzab, oleh Rasulullah saw dilarang masuk dalam kain (alkisa) yang menelungkupi lima orang tersebut.
Ummu Salamah selaku istri disebut berada dalam kebaikan. Karena itu, istri Nabi julukannya Ummul Mukminin sebagai penghormatan terhadap istri-istri Nabi.
Sedangkan dalam ayat 73 surah Hud tidak disertai dengan keterangan riwayat yang mengkhususkan. Makna yang jelas berkaitan dengan Ahlulbait diterangkan oleh Nabi berdasarkan riwayat atau hadis yang menyebutkan lima orang yang disebutkan di atas.
Hadis dan riwayat tentang Ahlulbait yang bersifat khusus sangat banyak dan terdapat dalam kitab-kitab hadis Ahlussunnah.
Adapun tentang hadis: Salman min ahlulbait, maknanya adalah ciri pengikut Syiah yang setia. Juga ada yang mengartikan ciri seorang pengikut Ahlulbait adalah seperti Salman.
Dalam sejarah diceritakan bahwa Salman itu orang dekat Nabi dan banyak menimba ilmu. Termasuk yang beriman dengan jalan pencarian yang panjang. Juga peran dalam dakwah Islam yang besar sehingga oleh Nabi dianggap bagian dari Ahlulbait, yang bermakna pengikut (Syiah). Karena setelah wafat Nabi, Salman mengikuti Ahlulbait dengan tetap setia kepada Imam Ali karamallahu wajhah. *** (Abu Misykat)