Ketahuilah, bahwa sesungguhnya setiap kali makrifat dan pengetahuan seorang hamba tentang kebesaran Sang Pencipta yang Maha Agung itu bertambah, maka ia akan lebih banyak mengetahui aib dan cacat dalam dirinya dan akan bertambah pula rasa takutnya kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt menisbatkan khauf dan khasyyah kepada-Nya dengan takut dan khasyyah-nya para ulama. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya di antara para hamba-hamba-Nya hanya para ulamalah yang takut kepada Allah Swt” (QS al-Faathir [35]:28).
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku adalah hamba yang paling takut kepada Allah Swt ”(Jâmi’us-Sa’âdat, jilid 1, Pasal Khauful-Mahmud, halaman 218).
Seorang perawi yang bernama Sa’labi meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari Abu Ishaq dari Abu Huzaifah bahwa seorang sahabat Nabi berkata kepada beliau: “Ya Rasulallah, betapa cepatnya engkau beruban.”
Rasulullah Saw
menjawab: “Sesungguhnya (surah) Hud
dan saudari-saudarinya telah
membuatku beruban” (Tafsir
Nur Tsaqalâin,
jilid 2, halaman 334, dalam tafsir surah Huud).
Dalam hadis lain, Rasulullah Saw bersabda: “Telah membuatku beruban (adalah) surat Hud, Waqiah, Mursalat, dan Amma Yatasaalun.”
Walau pun engkau
belum pernah berjumpa dan melihat para Nabi, tetapi pasti engkau telah
mendengar kisah-kisah tentang takutnya para Nabi dan para muqarrabbin (orang-orang yang dekat dengan Allah
Swt), ghaibubah-nya Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi
Talib as dan tadarruk-nya Sayyidus Sajidin dalam
munajat-munajatnya. ***
(buku: 50
Durus Fil Akhlak oleh Syaikh Abbas Al-Qummi ra; Penerbit Era of Appearance
Foundation, 2008)