Dzikir ditinjau secara etimologi bermula dari kata “dzakara” yang diartikan sebagai menyebut, mensucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari, memberi dan nasehat. Dengan begitu dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat).
Ditinjau secara terminologi dzikir merupakan suatu usaha manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat Allah dan mengingat keagungan-Nya. Adapun realisasi untuk mengingat Allah dengan cara memuji-Nya, membaca fiman-Nya, menuntut ilmu-Nya dan memohon kepada-Nya.
Menurut Al-Ghazali, pengertian zikir secara bahasa adalah
mengingat, sedangkan secara istilah yaitu ikhtiar sungguh-sungguh untuk
mengalihkan gagasan, pikiran dan perhatian manusia menuju Tuhan dan akhirat.
Zikir ini bertujuan untuk membalikkan keseluruhan karakter manusia dan mengalihkan
perhatian utama seseorang dari dunia yang sudah sangat dicintai menuju akhirat
yang sejauh ini belum dikenali sama sekali.
Menurut Al-Ghazali, perhatian manusia tertuju pada dunia,
sehingga dengan mudah manusia itu lupa kepada Tuhannya dan setan menggoda
manusia tanpa henti selama keseluruhan proses ini. Pada aspek lainnya, selama
manusia itu mencurahkan semua perhatian pada zikir kepada Tuhan, maka hanya
akan tersisa sedikit ruang untuk godaan setan. Zikir mempunyai awal dan
akhir.Pada awalnya, zikir menimbulkan perasaanuns (keintiman, keakraban dan
kehangatan hubungan) serta cinta.Pada akhirnya, zikir justru ditimbulkan oleh
perasaan uns dan cinta.serta bersumber pada keduanya.
Menurut Ibnu Attaillah Assakandari, Dzikir adalah menjauhkan
diri dari kelalaian dengan senantiasa menghadirkan hati bersama Allah. Abd al-
Munim Hifni melihat Dzikir sebagai keluar dari kondisi “lalai” menunjukan
keadaan Musyahadah, disertai perasaan takut kepada-NYA (khauf) dan cinta yang
mendalam dengan ungkapanungkapan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang
berdasarkan kemauan orang yang berdzikir. Dan hasan Syarqawi mendefinisikan
Dzikir sebagai upaya menghadirkan Allah swt. Ke dalam qolbu disertai
perenungan.