04/04/22

Al-Quran sebagai Penyembuh Penyakit Hati [by Kholid Al Walid]

Pada diri manusia terdapat dua jenis penyakit. Penyakit fisik dan penyakit hati. Penyakit fisik tentu karena sebab-sebab fisik dan manusia akan merasakan sakit sebagai respon tubuh atas serangan penyakit terhadap dirinya. Manusia yang mengalami penyakit jenis ini jelas akan mengetahui dirinya dalam keadaan sakit baik cepat atau lambat dan kemudian berusaha untuk mengobatinya.

Sedangkan penyakit hati bersifat non materi yang merupakan sifat-sifat buruk yang meliputi diri seseorang. Karena sifatnya non materi maka manusia yang dihinggapinya tidak akan merasakan bahwa dirinya dalam keadaan sakit.

Jika penyakit fisik hilang dengan kematian berbeda halnya dengan penyakit hati yang justru akan terbawa pada kehidupan berikutnya dan justru setelah kematian rasa sakitnya akan dialami manusia tersebut. Penyakit hati ini jika manusia tidak segera berusaha menyembuhkan dirinya dia akan bertambah dengan cepat :

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta." (QS 2:10)

Para Nabi dan Rasul hakikatnya merupakan "Thabib al-Qulub" mereka diutus untuk menyembuhkan beragam penyakit yang ada pada bathin manusia. Namun selain para Nabi dan Rasul, Allah SWT turunkan al-Qur'an sebagai penyembuh bagi hati yang resah, was-was, takut, iri, ujub, riya', sombong dan beragam jenis penyakit hati lainnya:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." (QS 17:82)

Allah SWT menyebut al-Qur'an sebagai "Syifa" (Penyembuh) menunjukkan bahwa yang disembuhkan bukanlah penyakit fisik namun penyakit hati. Ketika manusia meresapi apa yang diajarkan al-Qur'an dan mengamalkannya maka al-Qur'an akan membersihkan kotoran-kotoran bathin yang ada pd dirinya. Beragam sifat buruk yang selama ini meliputi dirinya secara perlahan akan memudar.

Secara umum di dalam diri manusia terdapat penyakit namun bagi mereka yang berusaha untuk menyucikan dirinya al-Qur'an akan membimbing dirinya namun bagi mereka yang menutup pintu hatinya maka kehadiran al-Qur'an justru membuat mereka berada dalam kerugian yang besar :  

قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ

"Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh." (QS 41:44)

Manusia yang sakit kehadirannya hanya akn merusak tatanan kehidupan umat manusia dan pada puncaknya mereka berwujud sosok yang kejam dan menghancurkan. Beragam sosok seperti Fir'aun, Namrud, Abu Lahab dan sebagainya merupakan contoh-contoh yang digambarkan al-Qur'an sebagai manusia-manusia yang sakit. Di dunia merusak dan di akhirat mendapatkan siksa yang pedih.

Jika kita tidak ingin penyakit-penyakit yang ada di dalam hati kita berubah menjadi siksa dalam kehidupan berikutnya maka tidak ada jalan lain bagi kita kecuali bersahabat dengan al-Qur'an dan menjadikan Alquran sebagai pelita kehidupan kita di dunia ini. ***

Kholid Al-Walid adalah dosen STFI Sadra

 => Belajar Tasawuf bisa Anda ikuti pada YouTube MISYKAT TV, setiap minggu jam 19.45-21.00 WIBB.