11/04/22

Shalawat kepada Keluarga Rasulullah saw

Telah muncul tuduhan bahwa orang Syiah mengucapkan shalawat kepada Rasulullah saw dan  Ali  bin  Thalib sekaligus, seperti terlihat dalam shalawat mereka: “Allahumma  shalli  alla  Muhammad  wa  aali  (aali = keluarga Ali).”

Kata  Aali  dalam  shalawat  itu  tidak  menunjuk  kepada  Ali atau keluarga Ali. Semua yang mengerti bahasa Arab akan segera tahu bahwa aali (dengan alif, artinya keluarga) bukanlah ‘Ali (dengan ‘ain, yang merujuk pada ‘Ali bin Abi Thalib). Kami selalu menambahkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw dengan shalawat kepada keluarganya (Aali Muhammad).

Dalam hadis, Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya juz 3 dan Muslim dalam Shahih-nya juz 1. Allamah al-Qanduzi dalam Yanabi’ al-Mawaddah (halaman 227) menukil  dari  Al-Bukhari,  Ibn  Hajar  dalam  al-Shawa’iq  al-Muhriqah, pada bab 11, pasal pertama  ayat  kedua. Mereka  semua meriwayatkannya dari  Ka’ab bin ‘Ajarah: Ketika ayat ini turun (QS Al-Ahzab [33]: 56), kami bertanya kepada Nabi Muhammad saw: ”Wahai Rasulullah, kami tahu  bagaimana mengucapkan salam kepadamu. Tetapi bagaimana kamu mengucapkan shalawat kepada keluargamu?”  Beliau menjawab, “Ucapkanlah, Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammad” (Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad).

Ibn Hajar meriwayatkan dalam al-Shawa’iq (halaman 87) bahwa Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian bershalawat kepadaku  dengan  shalawat  yang  buntung.”  

Para  sahabat bertanya, “Bagaimana shalawat yang buntung itu?” Beliau menjawab, “Engkau  mengucapkan  Allahumma  shalli ‘ala  Muhammad  (Ya  Allah  limpahkan  shalawat  kepada Muhammad) lalu kalian diam. Melainkan  ucapkanlah, Allahumma  shalli  ‘ala  Muhammad  wa ‘ala aali Muhammad (Ya Allah  limpahkan  shalawat  kepada Muhammad dan kepada  keluarga  Muhammad). ***