05/06/22

Memahami Itsar

Itsar

Itsar adalah mendahulukan orang lain dari pada dirinya sendiri. Seseorang disebut telah berpribadi itsar dalam kehidupan sehari-hari apabila telah mampu memandang kebutuhan dan kepentingan orang lain lebih penting dari pada kepentingan pribadinya sendiri. 

Al-Itsar juga bisa diartikan sebagai suatu konsep perilaku sosial yang memberikan perlakuan kepada orang lain seperti perlakuan kepada dirinya sendiri. Secara garis besar, pengertian itsar adalah “tindakan mendahulukan orang lain atas dirinya sendiri dalam hal keduniaan dengan sukarela karena semata mengharapkan akhirat.” 

Al-Jurjani menambahkan kata kunci sekaligus memberi konteks yang jelas terhadap itsar yaitu itsar sebagai puncak ukhuwah. Berdasarkan kata kunci ini maka dapat dipahami bahwa tindakan itsar tidak muncul secara tiba-tiba. Itsar tumbuh seiring tumbuhnya rasa persaudaraan, ukhuwwah, melalui pendidikan, latihan dan pembiasaan seiring pertumbuhan usia seseorang. Maka dapat dikatakan bahwa pribadi mu’tsir, yang memiliki itsar, dapat tumbuh dengan baik jika dilandasi tumbuhnya kondisi mental yang sehat, empatik, mampu dan percaya kepada diri dan orang lain. 

Dengan landasan ini seseorang mampu menjalin hubungan yang tulus, dan berkomunikasi dengan jujur, serta membangun persaudaraan yang dekat dengan orang lain. Sebab hanya dengan kondisi psikologis dan tingkat pemahaman tersebut seseorang mampu mencapai puncak persaudaraan yaitu itsar, yang ditandai dengan kerelaan bekerjasama, menolong dan berkorban untuk orang lain dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan dari sesama, tetapi meniatkan dengan ikhlas hanya untuk Allah SWT. 

Konsep dasar  Itsar

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa itsar memiliki indikasi perilaku antara lain mengutamakan, mendahulukan atau menghormati orang lain. Seseorang disebut telah berpribadi itsar dalam kehidupan sehari-hari apabila telah mampu memandang kebutuhan dan kepentingan orang lain lebih penting dari pada kepentingan pribadinya sendiri. Jika orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri disebut “egois”, maka itsar adalah orang yang lebih dulu mementingkan orang lain (dalam urusan muamalah). Itsar mendorong seseorang menjadi pribadi yang mu’tsir, dermawan. Sedangkan egoisme diekspresikan melalui perilaku kikir atau bakhil dalam aspek materiil, dan moril. Termasuk di dalamnya adalah kesediaan berkorban waktu, tenaga dan psikis. 

Dengan kata lain, pada pribadi yang matang agamanya terdapat keseimbangan antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam kehidupan keagamaannya. Terkait dengan hal ini hadis Nabi menyampaikan bahwa yang paling sempurna iman di antara orang-orang mukmin adalah mereka yang paling baik budi pekertinya (akhlak). Tentu saja budi pekerti dalam arti dan cakupan yang sangat luas.

Sumber tumbuhnya Itsar 

Dapat dipahami bahwa seseorang baru akan mampu mengutamakan orang lain jika dia telah mampu mengenali dan jujur terhadap dirinya, mampu mengelola kehendak dan motif-motif pribadinya, serta mampu menekan, dan menomorduakan dirinya sendiri. Proses ini, secara psikologis bukanlah suatu proses dan “tahap perjalanan” yang mudah. Oleh karena itu, wajar jika itsar diposisikan sebagai puncak ukhuwah mengingat tindakan mengutamakan orang lain tidak ada landasannya kecuali diawali tumbuhnya perasaan persaudaraan, rasa sepenanggungan dan memerlukan pula landasan empati yang kuat. 

Sumber itsar berasal dari dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Factor internal antara lain; kondisi mental yang sehat dan kematangan beragama yang baik. Karena dari kedua hal tersebut, maka manusia dapat memiliki empati yang baik, percaya diri, bersikap jujur dan menolong orang lain semata-mata karena Allah SWT. Sedangkan factor eksternal adalah lingkungan keluarga dan pendidikan. Hal tersebut akan membuat seseorang memiliki pola perilaku yang terbentuk dari kebiasaan yang budayakan oleh norma keluarga yang suka menolong orang lain. Sikap dermawan juga muncul dari hasil belajar dari lingkungan dan menjadi kebiasaan yang dilakukan. *** 

Artikel dicuplik dari Jurnal Psikoislamika, Volume 13 Nomor 1 Tahun 2016