Bismillahirrahmannirrahiim. Allahumma shalli 'ala Muhammad wa Ali Muhammad.
Saya mau mengaji kitab Manazil al-Sa'irin (Tingkatan-tingkatan Perjalanan Ruhani) karya Abdullah al-Anshari. Di dalamnya terkandung 10 Manzilah di dalam setiap Manzilah ada 10 lagi Manzilah dan setiap Manzilah terbagi menjadi 3 Manzilah sehingga semuanya menjadi 300 Manzilah. Sekiranya 1 hari kita menelaah 1 Manzilah maka dengan Taufik Allah 1 tahun kita bisa menuntaskan Kitab ini.
10 Manzilah Utama
tersebut antara lain: (1) Manzilah al-Bidayat (Kepermulaan); (2) Manzilah
al-Abwab (Pintu-pintu); (3) Manzilah al-Muamalat (Interaksi); (4) Manzilah
al-Ikhlas (Keikhlasan); (5) Manzilah al-Ushul (Prinsip-Prinsip); (6) Manzilah
al-Awdiyah (Rasa yang tertanam); (7) Manzilah al-Ahwal (Kondisi); (8) Manzilah
al-Wilayat (Kewalian); (9) Manzilah al-Haqaiq (Hakikat); dan (10) Manzilah al-Nihayat
(Akhir).
Manzilah pertama,
al-Bidayat terdiri atas 10 Manzilah, yaitu (1) Manzilah al-Yaqzhah (Keterjagaan
Kesadaran); (2) Manzilah al-Taubah; (3) Manzilah al-Muhasabah (Introspeksi
diri); (4) Manzilah al-Inabah (Kembali); (5) Manzilah al-Tafakkur (Berfikir);
(6) Manzilah al-Tazakkur (Mengingat); (7) Manzilah al-I'thishom (Berpegang
teguh); (8) Manzilah al-Firar (Berlari); (9) Manzilah al-Riyadhah (Latihan);
dan (10) Manzilah al-Sima' (Pendengaran).
Manzilah Pertama dari
Manzilah al-Bidayat, yaitu "Manzilah al-Yaqzhah". Al-Yaqzhah adalah
keterjagaan seorang hamba dan tumbuhnya kesadaran. "Katakan Aku memberikan
nasihat pada setiap kamu satu hal saja. Hendaklah kamu berdiri menghadap
Allah" (QS 34:46).
Berdiri dihadapan Allah
adalah keterjagaan seorang hamba dari kelalaian dan bangkit dari keterpurukan
dan ini merupakan awal munculnya cahaya di hati seorang hamba sebagai cahaya
peringatan baginya. Manzilah Al-Yaqzhah memiliki tiga manzilah:
Pertama adalah Kesadaran
hati atas nikmat yang dicurahkan Allah untuknya dan penyesalan atas penggunaan
nikmat tersebut yang bukan sebagaimana mestinya dan hanya memandang nikmat
tersebut batasan pada yang sempit. Kesadaran akan tidak layaknya sikap terhadap
nikmat tersebut. Pada tingkat dasar ini seorang hamba haruslah sadar bahwa
betapa nikmat Allah, baik Zhahir maupun Bathin selama ini meliputi hidupnya:
"Dan Allah memenuhinya dengan nikmat yang Zhahir dan bathin"(QS
31:20). Dan kesadaran bahwa penghargaannya terhadap nikmat tersebut begitu rendahnya.
Menyesal bahwa nikmat tersebut kemudian berlalu dengan perlakuan yang belum
layak atasnya. Kesadaran bahwa apa pun kebaikan yang dilakukan tidak lain
adalah semata kenikmatan yang Allah curahkan untuknya bukan berasal dari
dorongan dirinya. Cahaya pertama yang harus muncul pada diri salik pada
Manzilah Yaqzhah tingkat pertama.
Kedua adalah salik harus
melihat kembali keburukan yang pernah dilakukannya dan betapa dia sudah
membahayakan dirinya selama ini. Dan berusaha dengan segala keinginannya untuk
melepaskan diri dari kebutuhan-kebutuhan itu dengan tekad penyucian diri
darinya. Salik harus melihat bahwa dosa adalah bahaya yang menghancurkan
dirinya, baik sekarang atau masa datang, baik Zhahir maupun bathin, karena efek
setiap dosa begitu besarnya yang sering tidak disadari. Dosa membuat kotor
jiwanya sehingga jiwa tidak akan mampu merasakan getaran Ruhaniah. Tidak ada
jalan baginya kecuali berupaya membuat dirinya kembali jernih dengan ketaatan
dan mengikuti kembali jalan kesucian.
Ketiga, kesadaran dan pengetahuan
atas bertambah dan berkurangnya ketaatan di hari-hari lalu dan mengetahui sebab
darinya sehingga dapat menata di waktu berikutnya.
Bahwa dalam waktu yang
lewat dari kehidupan ada saat-saat ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah
demikian baiknya sehingga saat-saat tersebut adalah saat yang istimewa, namun
ada juga saat yang di situ kita jauh dari Allah bahkan melakukan keburukan
sehingga menjadi saat yang buruk bagi kita. Kita harus menyadari penyebab yang
membawa kita menjadi taat kepada Allah sehingga bisa kita jaga sebab tersebut yang
dengan menjaganya akan membawa efek ketaatan. Kita juga harus tahu sebab yang
membawa kelengahan yang dengan kesadaran itu kita bisa menjauhi sebab tersebut
dan berefek lepasnya kita dari jeratan kelengahan dan keburukan.
Penjelasan ringkas jalan
bagi ketiga Manzilah Yaqzhah dikemukakan oleh Syaikh sebagai berikut:
Ma'rifat nikmat melalui tiga hal: cahaya akal, merasakan kilatan cahaya keghaiban dan mengambil pelajaran dari mereka yang celaka. Menyadari keburukan melalui tiga jalan: mengagungkan Allah, ma'rifat diri dan menunaikan janji.
Marifat atas bertambah dan berkurangnya ketaatan melalui tiga hal: belajar ilmu kepada 'alim, mengikuti ajakan akan kesucian dan kemuliaan dan selalu bersama dengan orang-orang yang menempuh perjalanan Ruhaniah. *** (Dr Kholid Al Walid adalah Dosen Filsafat STFI Sadra, Jakarta)