26/03/22

Manazil al-Sairin: Tingkatan Perjalanan Ruhani

Bismillahirrahmannirrahiim. Allahumma shalli 'ala Muhammad wa Ali Muhammad.

Saya mau mengaji kitab Manazil al-Sa'irin (Tingkatan-tingkatan Perjalanan Ruhani) karya Abdullah al-Anshari. Di dalamnya terkandung 10 Manzilah di dalam setiap Manzilah ada 10 lagi Manzilah dan setiap Manzilah terbagi menjadi 3 Manzilah sehingga semuanya menjadi 300 Manzilah. Sekiranya 1 hari kita menelaah 1 Manzilah maka dengan Taufik Allah 1 tahun kita bisa menuntaskan Kitab ini.

10 Manzilah Utama tersebut antara lain: (1) Manzilah al-Bidayat (Kepermulaan); (2) Manzilah al-Abwab (Pintu-pintu); (3) Manzilah al-Muamalat (Interaksi); (4) Manzilah al-Ikhlas (Keikhlasan); (5) Manzilah al-Ushul (Prinsip-Prinsip); (6) Manzilah al-Awdiyah (Rasa yang tertanam); (7) Manzilah al-Ahwal (Kondisi); (8) Manzilah al-Wilayat (Kewalian); (9) Manzilah al-Haqaiq (Hakikat); dan (10) Manzilah al-Nihayat (Akhir).

Manzilah pertama, al-Bidayat terdiri atas 10 Manzilah, yaitu (1) Manzilah al-Yaqzhah (Keterjagaan Kesadaran); (2) Manzilah al-Taubah; (3) Manzilah al-Muhasabah (Introspeksi diri); (4) Manzilah al-Inabah (Kembali); (5) Manzilah al-Tafakkur (Berfikir); (6) Manzilah al-Tazakkur (Mengingat); (7) Manzilah al-I'thishom (Berpegang teguh); (8) Manzilah al-Firar (Berlari); (9) Manzilah al-Riyadhah (Latihan); dan (10) Manzilah al-Sima' (Pendengaran).

Manzilah Pertama dari Manzilah al-Bidayat, yaitu "Manzilah al-Yaqzhah". Al-Yaqzhah adalah keterjagaan seorang hamba dan tumbuhnya kesadaran. "Katakan Aku memberikan nasihat pada setiap kamu satu hal saja. Hendaklah kamu berdiri menghadap Allah" (QS 34:46).

Berdiri dihadapan Allah adalah keterjagaan seorang hamba dari kelalaian dan bangkit dari keterpurukan dan ini merupakan awal munculnya cahaya di hati seorang hamba sebagai cahaya peringatan baginya. Manzilah Al-Yaqzhah memiliki tiga manzilah:

Pertama adalah Kesadaran hati atas nikmat yang dicurahkan Allah untuknya dan penyesalan atas penggunaan nikmat tersebut yang bukan sebagaimana mestinya dan hanya memandang nikmat tersebut batasan pada yang sempit. Kesadaran akan tidak layaknya sikap terhadap nikmat tersebut. Pada tingkat dasar ini seorang hamba haruslah sadar bahwa betapa nikmat Allah, baik Zhahir maupun Bathin selama ini meliputi hidupnya: "Dan Allah memenuhinya dengan nikmat yang Zhahir dan bathin"(QS 31:20). Dan kesadaran bahwa penghargaannya terhadap nikmat tersebut begitu rendahnya. Menyesal bahwa nikmat tersebut kemudian berlalu dengan perlakuan yang belum layak atasnya. Kesadaran bahwa apa pun kebaikan yang dilakukan tidak lain adalah semata kenikmatan yang Allah curahkan untuknya bukan berasal dari dorongan dirinya. Cahaya pertama yang harus muncul pada diri salik pada Manzilah Yaqzhah tingkat pertama.

Kedua adalah salik harus melihat kembali keburukan yang pernah dilakukannya dan betapa dia sudah membahayakan dirinya selama ini. Dan berusaha dengan segala keinginannya untuk melepaskan diri dari kebutuhan-kebutuhan itu dengan tekad penyucian diri darinya. Salik harus melihat bahwa dosa adalah bahaya yang menghancurkan dirinya, baik sekarang atau masa datang, baik Zhahir maupun bathin, karena efek setiap dosa begitu besarnya yang sering tidak disadari. Dosa membuat kotor jiwanya sehingga jiwa tidak akan mampu merasakan getaran Ruhaniah. Tidak ada jalan baginya kecuali berupaya membuat dirinya kembali jernih dengan ketaatan dan mengikuti kembali jalan kesucian. 

Ketiga, kesadaran dan pengetahuan atas bertambah dan berkurangnya ketaatan di hari-hari lalu dan mengetahui sebab darinya sehingga dapat menata di waktu berikutnya. 

Bahwa dalam waktu yang lewat dari kehidupan ada saat-saat ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah demikian baiknya sehingga saat-saat tersebut adalah saat yang istimewa, namun ada juga saat yang di situ kita jauh dari Allah bahkan melakukan keburukan sehingga menjadi saat yang buruk bagi kita. Kita harus menyadari penyebab yang membawa kita menjadi taat kepada Allah sehingga bisa kita jaga sebab tersebut yang dengan menjaganya akan membawa efek ketaatan. Kita juga harus tahu sebab yang membawa kelengahan yang dengan kesadaran itu kita bisa menjauhi sebab tersebut dan berefek lepasnya kita dari jeratan kelengahan dan keburukan.  

Penjelasan ringkas jalan bagi ketiga Manzilah Yaqzhah dikemukakan oleh Syaikh sebagai berikut: 

Ma'rifat nikmat melalui tiga hal: cahaya akal, merasakan kilatan cahaya keghaiban dan mengambil pelajaran dari mereka yang celaka. Menyadari keburukan melalui tiga jalan: mengagungkan Allah, ma'rifat diri dan menunaikan janji. 

Marifat atas bertambah dan berkurangnya ketaatan melalui tiga hal: belajar ilmu kepada 'alim, mengikuti ajakan akan kesucian dan kemuliaan dan selalu bersama dengan orang-orang yang menempuh perjalanan Ruhaniah. *** (Dr Kholid Al Walid adalah Dosen Filsafat STFI Sadra, Jakarta)