29/04/22

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bukan cuma pengikut Syiah di Sampang, Bondowoso, Pekalongan, atau Bangil saja yang diancam oleh warga non-Syiah. Cendikiawan Jalaluddin Rakhmat pernah mengalami hal yang sama: diancam mati. 

Sebabnya cuma satu, Kang Jalal merupakan penganut Syiah. Tak cuma itu, ia juga Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia. Sebuah wadah Syiah berskala nasional.



Kang Jalal bercerita, ancaman itu datang waktu ia mengerjakan disertasi di Universitas Islam Negeri Makassar, pada 2011. Sejumlah ulama datang dan memprotes UIN Makassar. Mereka meminta Kang Jalal dieliminasi dari kandidat doktor. Tapi permintaan ditolak.

"Kampus UIN MAkassar memberikan gelar doktor berdasarkan pertimbangan ilmiah, bukan mahzab yang dianut orang itu," kata Kang Jalal, Kamis, 29 Agustus 2012.

Karena permintaannya ditolak, mereka pun mengeluarkan ancaman ke Kang Jalal. Yakni, jika Jalaluddin tak diharamkan sebagai kandidiat dokter maka darahnya halal. "Tapi UIN Makassar tetap bilang tak masalah, mereka bakal memanggil polisi," ujarnya.

Disertasi yang tengah diteliti Jalaluddin Rakhmat mengulas soal pergeseran ajaran dari sunnah Nabi ke sunnah sahabat. Menurut Kang Jalal, sunnah Nabi tak lagi dijalankan. Dan pendapatnya itu membuat marah sejumlah ulama di Makassar. "Saya sebetulnya bisa tuntut mereka balik karena sudah mengancam," kata dia.

Bagi pengikut Syiah, mendapat ancaman bukan hal aneh. Beberapa dari mereka bahkan gagal berbisnis, menikah, bahkan terpaksa bercerai dari pasangannya karena menganut Syiah. "Beberapa anggota keluarga saya pernah mengalami hal serupa," ujarnya. ***

 [TEMPO.CO, MINGGU, 02 SEPTEMBER 2012 | 21:03 WIB]