19/04/22

Mengakhiri Shalat dengan Takbir

Orang-orang Islam pengikut mazhab Syiah mengakhiri shalatnya dengan salam dan sesudah salam ia mengangkat tangannya sambil bertakbir. Berikut hadis-hadis yang menerangkan takbir setelah salam:

Dari  Ibn  Abbas,  ia  berkata: Kami baru mengetahui berakhirnya shalat Rasulullah  saw dengan (mendengar) takbirnya; dari mawla Ibn Abbas, ia mendengar Ibn Abbas  memberitahukan kepadanya: Kami tidak pernah tahu berakhirnya shalat Rasulullah saw kecuali  dengan takbir.

Ibn Abbas juga memberitahukan kepadanya bahwa pada zaman Nabi  Muhammad saw ketika orang-orang menyelesaikan shalat fardhu mereka mengeraskan suara dzikirnya. Kata Ibnu  Abbas:  Aku  tahu  shalat  sudah  selesai  apabila aku mendengarnya (Shahih Muslim, Kitab al-Masajid, Bab al-Dzikr ba’d al-Shalat, hadis 120-122). Artinya Rasulullah  saw, begitu  pula para sahabat, bertakbir ketika mengakhiri shalatnya. Karena ia selalu mengangkat  tangannya  pada  waktu  takbir,  ia  menutup shalatnya dengan mengangkat tangan sebanyak ia mengucapkan takbirnya.

Semua  mazhab sepakat bahwa shalat ialah perkataan dan gerakan yang dimulai dengan  takbir  dan diakhiri dengan salam. Ucapan takbir yang dikeraskan setelah salam hanyalah untuk menunjukkan kepada orang banyak bahwa shalat telah diakhiri dengan salam. 

Apa yang  dimaksud dengan takbir? Allahu Akbar. Apa yang dimaksud dengan salam dalam shalat.  Dalam kitab-kitab fiqih disebutkan ada tiga macam salam: As-Salamu ‘alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. As-Salamu ‘alayna wa ala ibadillaahish Shalihin. As-Salamu ‘alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh. 

Dalam mazhab Syiah, sesuai dengan definisi shalat di atas, semua salam itu dikumpulkan pada tasyahud akhir sebagai penutup shalat. Dalam mazhab  Ahlussunnah, dua salam itu sudah diucapkan pada tasyahud yang pertama. Jadi, sebenarnya Ahlussunnah sudah  menutup  shalatnya pada  duduk  setelah  rakaat  yang  kedua  untuk  semua  shalat.***