04/01/23

Anak-anak Kampung dan Kota

Saya beberapa kali menyaksikan jenis kenalan satu dua orang anak anak SD dan SMP. Pertama anak SD yang membuli temannya dan meludahi dari jarak jauh tapi hampir mengenai anak anak perempuan. Kedua seorang anak yang entah kenapa menjadi tersinggung dan membawa pisau untuk mengancam anak anak yang lain. Ketiga saya melihat satu anak yang ingin mencuri barang barang di perumahan yang sepi sambil mengintip kamar mandi sebuah rumah. 

Dan ketiga mendengar dan menyaksikan anak anak yang berteriak teriak di depan rumah rumah yang sedang istirahat.dan juga mendengar anak anak yang membuli teman perempuan sehingga orang tuanya melarang anak perempuan untuk masuk sekolah.

 Saya kira setiap orang tua atau guru mungkin sering menyaksikan kenakalan kenakalan yang cukup berat ini di mana mana dengan skala yang berbeda beda. 

Menurut saya masalahnya kompleks dan cukup rumit untuk mengetahui penyebab kenakalan ini. Tapi ada penyebab yang bisa jadi umum bagi semua individu anak anak nakal yang mungkin jika kita memahaminya secara intens akan membuat kita simpatik dan empatik. Penyebab umumnya adalah berasal dari keluarga mereka seperti perceraian, ayah atau ibu yang tidak menjadi teladan, dan bahkan sering memarahi anak anak tersebut.

Ayah atau ibu yang tidak mau bertemu dengan mereka dan juga kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan yang membuat ayah dan ibu tidak punya waktu untuk menemani pertumbuhan anak anak nakal tersebut.

Namun yang aneh dan yang mengkhawatirkan. Menurut saya adalah tidak adanya perhatian dari guru, orang tua dan bahkan ustadz-ustadz di lingkungan anak anak tersebut. 

Guru guru di sekolah - yang saya perhatikan - tidak mau peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekolah. Mereka hanya duduk di dalam rungan guru dan jarang sekali keluar atau memilih pendekatan dan komunikasi yang baik dengan anak anak atau orangtuanya. 

Bapak bapak di lingkungan kampung atau perumahan juga hanya bisa berkomentar atau hanya bisa menyalahkan anak anak dan lingkungan mereka tanpa berusaha memikirkan bagaimana memperbaiki anak anak nakal tersebut apalagi jika anak anak itu berasal dari kampung atau perumahan lain.

Mungkin mereka akan berkilah, tidak ada waktu untuk mengurus mereka atau merasa jengah karena malah akan merugikan mereka. Pada saat yang sama mereka juga menyadari bahwa suatu saat kenakalan anak anak itu akan berimbas pada kehidupan mereka..anak anak mereka, ketenangan mereka dan juga lingkungan mereka.

Anak anak nakal itu akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa dan karakter keburukan itu akan semakin menguat dan menjadi ancaman serius.

Solusi

Kita harus belajar untuk dekat dengan anak anak itu .kita harus menganggap mereka juga sebagai anak anak kita. Kita harus peduli dengan minimal memikirkan terlebih dahulu dan berdiskusi dengan bapak bapak.guru dan para Asatidz di lingkungan terdekat atau yang paling efektif dengan komunitas Anda.

Secara bertahap dan berproses mencarikan solusi untuk menyelamatkan generasi anak anak ini dari degradasi moral. Ustadz saya, Allahyarham Kyai Haji Jalaluddin Rakhmat telah mengajarkan kepedulian terhadap anak anak. Beliau telah menyelamatkan anak anak SD di lingkungan sekitarnya di Kiara Condong Bandung.

Puluhan dan sampai seratusan anak anak miskin di yang tinggal di tempat tempat kumuh di rel stasiun kereta api Kiara Condong ini mendapatkan bantuan uang untuk sekolah mereka tiap bulan dari Ustadz Jalaluddin Rakmat. ***  (Nano Warno, Ph.D)