07/08/22

Kajian Muharram: Pohon Terkutuk (2)

Sebelum berkuasa penuh, makar Bani Umayyah tidak berhenti. Perang proxy dilancarkan. Berita hoax diproduksi besar-besaran...

Munculnya Khawarij, kelompok yang keluar dari barisan Imam Ali karena tidak menyepakati tahkim, menguntungkan Bani Umayyah. Di saat khalifah menghadapi Khawarij di Perang Nahrawan, Muawiyah melancarkan agresi ke wilayah di luar Irak. Pasukan besar dikirim ke Mesir, Bashrah dan ke Hijas. Agresi itu disebut dengan nama Gharat (serbuan). Wilayah-wilayah itu berjatuhan ke tangan Bani Umayyah… Surat pemecatan sebagai gubernur Syam dari Khalifah Ali ditolak mentah-mentah sambil terus memperkuat pengaruh dan pasukan militer…

Sampai akhirnya, Ibnu Muljam Khawarij dari sekte Azariqah, sekte yang paling mematikan, menebas kepala Imam Ali saat sedang bersujud di Masjid Kufah… saking brutalnya hoax yang diproduksi Bani Umayyah, penduduk Syam keheranan, "Kok Ali matinya ditebas saat sujud, bukannya dia tidak salat?"

Begitu kematian Imam Ali tiba di telinga Muawiyah di Syam, ia menggerakkan pasukan besar menuju Kufah, inilah saatnya Bani Umayah merebut kekuasaan. Hasan putra Ali yang diangkat sebagai khalifah, tidak berdaya. Pasukannya sudah sedemikian jenuh berperang dengan saudara muslim sendiri. Ia menerima perdamaian dan meyerahkan kekuasaan ke Muawiyah…

Berkuasalah Bani Umayyah, dengan gubernur dan aparatur penting di semua wilayah Islam dari Bani Umayyah. Kekuasaan Islam yang didirikan Nabi Muhammad saw dan dilanjutkan Khulafaur rasyidin dengan semangat penegakan keadilan dan harta baitul mal untuk kesejahteraan umat, di masa kekuasaan Bani Umayyah, harta baitul mal dikuasai sendiri. Muncullah penguasa-penguasa hartawan yang mempunyai ratusan ekor unta, kuda dan hamba sahaya, serta villa-villah indah di Bashrah, Kufah dan Iskandariyah…. Muawiyah sendiri membangun istana al khadra, atau istana hijau di jantung Damaskus. Disebut istana hijau karena dindingnya terbuat dari batu emerald hijau… kota dibangun megah sebagaimana kota-kota historis Athena, Sparta, Alexandria, Roma, Hilepolis dan Benares. Kebiasaan Bani Umayyah berfoya-foya sudah ditegur sahabat nabi Abu Dzar al Ghiffari sejak Khalifah Utsman… teriakan protesnya teredam dinding istana yang dijaga ratusan pengawal...

Di saat rakyat banyak yang tergelepar kelaparan, di istana khalifah penuh dengan pesta dengan beragam makanan lezat… tidak ada lagi cerita, jelata bisa dengan mudah menemui khalifah yang berdiam di rumah pribadinya yang sederhana sebagaimana di era khulafaur rasyidin… tidak ada ceritanya Bilal yang bekas budak, bisa duduk bercengkrama dengan bangsawan-bangsawan Qurays di pelataran masjid…. tidak ada lagi kisah yang membuat mata sembab melihat kesederhanaan khalifah yang sampai mematikan pelita di rumahnya saat menyambut tamu untuk untuk urusan pribadi, karena kehati-hatian menggunakan amanah umat…

Muawiyah memperlakukan dirinya selayaknya kaisar. Menjelang akhir usianya, dia angkat Yazid, putranya sebagai putra mahkota… Bani Umayyah mengakhiri catatan emas khulafaur rasyidin… Islam yang hadir untuk semua… oleh Bani Umayyah, Islam hanya untuk penguasa…Kesetaraan yang diperjuangkan Nabi dari awal dakwahnya tinggal kenangan...

Kejahatan paling mengerikan ketika Bani Umayyah berada di puncak kekuasaan, adalah membayar orang-orang untuk memproduk hadis-hadis palsu. Hadis-hadis tersebut memuji-muji Bani Umayyah. Sehingga Bani Umayyah punya legitimasi kuat sebagai penguasa. Saking banyaknya hadis palsu yang beredar, membuat para ahli hadis kewalahan mensortir hadis, untuk mendapatkan hadis sahih. Sebagai gambaran, Imam Bukhari disebut menghafal satu juta hadis, dan setelah mensortir selama 16 tahun, di sahihnya, ia hanya memuat 7 ribuan hadis, itu juga dengan pengulangan...

Efeknya, liat saja betapa bingungnya umat belakangan dalam bersikap terhadap Bani Umayyah... banyak catatan kejinya, tapi juga banyak hadis yang memujinya... dalam hadis yang dinilai sahih konon katanya Nabi Muhammad saw berdoa untuk Muawiyah:

"Ya Alah, jadikanlah dia pemberi petunjuk yang terbimbing dengan petunjuk, dan berikanlah petunjuk (kepada orang lain), karena Muawiyah."

Logiskah, seseorang yang terbimbing oleh petunjuk mengangkat senjata pada khalifah dengan mengobarkan Perang Shiffin? dan logiskah bisa dikatakan orang lain mendapat  petunjuk melauinya dengan cara memutus rantai estafet khulafaur rasyidin?

Tapi meski tidak logis, hadis itu diterima saja, karena hasil tahkik ilmuan hadis, hadis itu sahih. *** (ismail amin)