24/03/23

Bani Adam [by Dr Kholid Al-Walid]


Al-Quran menggunakan istilah Bani Adam (Keturunan Adam) untuk memperkenalkan manusia. Allah Ta’ala berfirman: “Hai Anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik" (QS 7:26). 

Kata Bani yang di artikan sebagai keturunan dapat berasal dari kata Banu (بنو) yang berarti “Sesuatu yang terlahir dari sesuatu” atau juga berasal dari kata Bana (بني) yang bermakna membangun, membuat atau mendidik.

Kedua sumber tersebut dapat dibenarkan bahwa seluruh manusia merupakan anak biologis dari Adam dan juga manusia adalah ciptaan yang sama dengan Adam baik secara Fisik maupun Ruhani. Karenanya istilah yang kedua dapat digunakan dalam menegakkan atau melakukan dengan kata orang yang melakukan perjalanan (ابن السبيل) misalnya. 

Allah perkenalkan dengan istilah Bani Adam ini karena meliputi keseluruhan baik laki-laki maupun perempuan, kecil atau dewasa, beriman ataupun tidak, dari awal kehidupan hingga hari kiamat. Karenanya ketika al-Quran berbicara dengan istilah ini al-Qur'an berbicara tentang hal yang mendasar yang ada, dibutuhkan dan bersifat abadi bagi manusia selama di dunia. 

Semua manusia secara fitrah mengakui Allah sebagai Tuhannya. “Dan Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka : "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?" Mereka menjawab : " Betul (Engkau Tuhan kami) Kami menjadi saksi" (QS 7:172). 

Manusia diciptakan dalam kemuliaan. "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan"  (QS 17:70). 

Allah memperkenalkan musuh abadi umat manusia. "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah Syaithan? Sesungguhnya Syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu."   

Allah juga berbicara tentang keharusan manusia untuk memiliki agama. "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yg menceritakan ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yg bertakwa dan mengadakan perbaikan tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tak pula bersedih hati" (QS 7:35).

Melalui istilah Bani Adam ini, Allah menjelaskan kedudukan manusia yang mengatasi seluruh makhluk yang lain. Allah tanamkan fitrah Ketuhanan pada diri manusia. Allah jelaskan kebutuhan dasar manusia akan agama, pakaian, makan dan minum, serta kesinambungan hidup melalui keterpeliharaan keturunan. ***

Dr Kholid Al-Walid adalah Dosen Filsafat STFI Sadra, Jakarta