25/03/23

Tiga Keadaan Hati [by Kholid Al Walid]

Alquran menggambarkan tiga keadaan hati: Hati yang berpenyakit (Qalb al-Maradh), Hati yang Kembali (Qalb al-Munib), dan Hati yang Tunduk (Qalb al-Salim). Seperti tubuh yang bisa mengalami sakit, begitu juga dengan Hati.  

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta" (QS 2:10). 

Hati yang dalam keadaan sakit sesungguhnya sangat berbahaya bagi jiwa seseorang. Karena hati merupakan inti jiwa dan penyakit hati juga akan merusak hakikat diri manusia. Efek dari penyakit hati adalah: 

Kecenderungan pada keburukan: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (QS 3:8). 

Hatinya tertutup: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka" (QS. 83:14). 

Dada terasa sempit: "Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan" (QS 15:97). 

Mengeras: "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan" (QS 2:74). 

Kemurtadan: "Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat" (QS 33:14). 

Ketakutan yang sangat akan kematian: "Kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka." (QS 47:20). 

Berlaku keji pada orang yang beriman dan selalu menyebarkan berita bohong: "Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu)" (QS 33:60).

Bertambah kekafiran: "Dan ada pun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir" (QS 9:125). 

Khianat: "Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana" (QS 5:52). 

Fitnah: “Agar dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai fitnah bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya" (QS 22:53). 

Menganggap orang yang beragama berada dalam kekeliruan: "Ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya" (QS 8:49). 

Ketika hati seseorang telah diliputi penyakit kronis maka terjadi kematian hati dan Allah menutup masuknya cahaya pada hati yang telah mati. Allah berfirman: "Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat" (QS 2:7). 

Jangan pernah berharap muncul kebaikan dari orang yang telah mati hatinya sekali pun mereka berbuat kebaikan tujuan dibaliknya adalah keburukan karena orang yang telah mati hatinya tidak ada lagi cahaya yang menuntun kehidupannya. Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib berkata: “Para Ahli Dunia menganggap besar kematian jasad; sedangkan Ahli Ma'rifat menganggap besar kematian hatinya dan terus berusa menghidupkannya." 

Di hati setiap kita pasti terdapat penyakit, sembuhkanlah dia dengan mendekati Allah SWT. Semakin jauh kita dari-Nya. Semakin gelap hati kita dan penyakit akan menggerogoti seluruh bagian batin kita. Bersegeralah sebelum Allah mengunci mati hati kita.***  

Kholid Al-Walid adalah dosen STFI Sadra Jakarta