Alquran menggambarkan tiga keadaan hati: Hati yang berpenyakit (Qalb al-Maradh), Hati yang Kembali (Qalb al-Munib), dan Hati yang Tunduk (Qalb al-Salim). Seperti tubuh yang bisa mengalami sakit, begitu juga dengan Hati.
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta" (QS 2:10).
Hati yang dalam keadaan
sakit sesungguhnya sangat berbahaya bagi jiwa seseorang. Karena hati merupakan
inti jiwa dan penyakit hati juga akan merusak hakikat diri manusia. Efek dari
penyakit hati adalah:
Kecenderungan pada
keburukan:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)"
(QS 3:8).
Hatinya tertutup: “Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka" (QS. 83:14).
Dada terasa
sempit: "Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi
sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan" (QS 15:97).
Mengeras: "Kemudian setelah
itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal
diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan
Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan" (QS
2:74).
Kemurtadan: "Kalau (Yatsrib)
diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad,
niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad
itu melainkan dalam waktu yang singkat" (QS 33:14).
Ketakutan yang sangat
akan kematian: "Kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam
hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut
mati, dan kecelakaanlah bagi mereka." (QS 47:20).
Berlaku keji pada orang
yang beriman dan selalu menyebarkan berita bohong: "Sesungguhnya
jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam
hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari
menyakitimu)" (QS 33:60).
Bertambah kekafiran: "Dan ada pun
orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu
bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka
mati dalam keadaan kafir" (QS 9:125).
Khianat: "Maka kamu akan
melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik)
bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami
takut akan mendapat bencana" (QS 5:52).
Fitnah: “Agar dia menjadikan
apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai fitnah bagi orang-orang yang di
dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya" (QS 22:53).
Menganggap orang yang
beragama berada dalam kekeliruan: "Ketika orang-orang
munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata:
"Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya" (QS
8:49).
Ketika hati seseorang
telah diliputi penyakit kronis maka terjadi kematian hati dan Allah menutup
masuknya cahaya pada hati yang telah mati. Allah berfirman: "Allah telah
mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan
bagi mereka siksa yang amat berat" (QS 2:7).
Jangan pernah berharap
muncul kebaikan dari orang yang telah mati hatinya sekali pun mereka berbuat
kebaikan tujuan dibaliknya adalah keburukan karena orang yang telah mati hatinya
tidak ada lagi cahaya yang menuntun kehidupannya. Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi
Thalib berkata: “Para Ahli Dunia menganggap besar kematian jasad; sedangkan
Ahli Ma'rifat menganggap besar kematian hatinya dan terus berusa
menghidupkannya."
Di hati setiap kita pasti terdapat penyakit, sembuhkanlah dia dengan mendekati Allah SWT. Semakin jauh kita dari-Nya. Semakin gelap hati kita dan penyakit akan menggerogoti seluruh bagian batin kita. Bersegeralah sebelum Allah mengunci mati hati kita.***
Kholid Al-Walid adalah
dosen STFI Sadra Jakarta