فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ
مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah [2]:37)
Taubat Adam merupakan bentuk kesadaran akan ketundukkan
seorang hamba dihadapan Allah SWT. Taubat seorang hamba adalah al-Ruju' ilallah.
Kembali lagi kepada Allah tidak harus karena dosa, tapi dalam upaya untuk
mendekatkan diri. Allah sendiri
'bertaubat' yang maknanya adalan Allah SWT menebarkan rahmat.
Adam as mengajarkan kepada kita semua betapa pun mulia
kedudukan manusia tetap seorang hamba. Bahwa kesempurnaan hanya dapat diraih
dengan penghambaan.
Penghambaan tergambarkan dengan ketundukan dan salah satu
bentuk ketundukkan adalah taubat. Umumnya mufassir menunjukkan bahwa yang
dimaksud Kalimaat adalah :
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi
diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami,
niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (Al-A‘rāf [7]:23)
Ada juga yang menyebutkan bahwa Kalimaat adalah doa
berikut:
"Ya Allah Tiada Tuhan kecuali Engkau Maha Suci dan Maha
Terpuji diri-Mu. Duhai Tuhan, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri,
maka ampunilah aku; karena sesungguhnya Engkau Zat yang Maha Pengasih dan
Pengampun."
Ada lagi yang memaknai bahwa Allah SWT mengajarkan tawasul
melalui nama Ahl al-Kisa': Muhammad, Ali, Fathimah al-Hasan wa al-Husein sebagaimana
kemudian tawassulnya Nabi Nuh as dan diajarkan Rasulullah Saw melalui lirik Li
Khomsatun.
Ala kulli hal, bahwa Allah SWT menuntun kembali Adam as dalam keharmonisan dirinya untuk kembali pada derajat insaniyyah. Kesadarannya tidak diliputi materi karena berada pada alam materi, namun dirinya adalah makhluk ruhani yang diliputi materi.
"Adam
bertaubat bukanlah karena dosa, tak seorang Nabi pun berani berlaku dosa.
Adam
bertaubat karena keperihan hatinya, terpisah dari kekasih hatinya.
Uluran
tangan Tuhan menghapus air matanya."